Blog ini berisi tulisan dan artikel menarik seputar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Psikologi serta Dunia Kerja.
Mari berbagi ilmu dan pengalaman anda di sini!

Tuesday, July 29, 2014

Proses Pendidikan BPS Pertamina EP

Reblog dari posting terdahulu di blog lama saya pada tanggal 13 Juni 2013.
Semoga bermanfaat :)

Akhirnya saya bisa menyempatkan diri untuk menulis tentang alur pendidikan BPS di PT Pertamina EP. Mudah-mudahan tulisan ini akan berguna bagi para calon-calon pekerja baru Pertamina di masa depan sebagai semangat terbarukan :)

Setelah melalui tahapan rekrutmen yang cukup panjang dan menyita waktu (kurang lebih 6 bulan), calon pegawai Pertamina EP diberi program yang disebut dengan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana). Program ini mencakup beberapa tahapan antara lain (1) Pembinaan Mental dan Disiplin, (2) Classroom, (3) On the Job Training, dan (4) Kertas Kerja Wajib. Tahapan-tahapan tersebut harus secara lengkap diikuti oleh setiap peserta sampai akhirnya bisa diangkat menjadi pegawai tetap di lingkungan Pertamina EP.

Pada saat pertama kali melakukan registrasi ulang calon pekerja PEP, peserta secara resmi menjadi tanggung jawab Pertamina Learning Center (PLC) saat menandatangani kontrak kerja sampai berakhirnya pendidikan. Semua peserta harus menaati peraturan dan ketentuan yang ditetapkan PLC tanpa terkecuali. Segala hal yang berhubungan dengan kebijakan dan pelaksanaannya pun sudah diatur sedemikian rupa oleh PLC, peserta hanya diberikan kewajiban untuk melaksanakan rangkaian pendidikan sampai selesai.

Apa sih yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pendidikan ini? Semua hal yang menjadi mandatory sebenarnya sudah diinformasikan secara tertulis melalui e-mail masing masing ketika pemanggilan awal. Pakaian apa saja yang digunakan, sepatu apa yang dipersiapkan, semuanya ada. Namun memang ada beberapa hal yang sebaiknya kita bawa sendiri. 
Pada dasarnya, peserta BPS tidak akan kekurangan makanan dan asupan gizi selama menjalani pendidikan. Untuk pakaian, kita juga akan diberikan beragam fasilitas dari mulai seragam kerja, seragam olahraga, sepatu olahraga, tas beserta isinya, pakaian safety /alat pelindung diri (APD), peralatan militer lengkap, dan sebagainya. Makanya, jangan heran kalau dari awal kita bawa satu buah koper, akhirnya pasti akan bertambah 2x lipatnya lebih. Hehe..

Daftar Ulang dan Kewiraan
Pertama kali daftar ulang di PLC, kita akan menginap satu hari di PLC kemudian mengikuti pembukaan pendidikan BPS EP oleh Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam. Kemudian di dua minggu pertama, para peserta BPS harus mengikuti program pembinaan sikap mental dan disiplin yang biasanya diberikan kepada pihak ke 3. PLC memberikan kewenangan penuh terhadap keberadaan peserta kepada pihak tertentu, misalnya vendor, untuk pembinaan peserta. Saya beserta teman-teman BPS seangkatan menerima pembinaan dari vendor Smart Talent, yang merupakan anggota-anggota marinir dan melakukan kegiatan pembinaan di Cibodas.
Apa yang kami lakukan disana?
Kalau ditanya pertanyaan begitu, saya juga bingung.. hehehe. Sesuai gak ya dengan judulnya pembinaan mental dan disiplin? soalnya banyak banget tantangan fisiknya di sana.. Selama dua minggu ini kita gak boleh pake alat komunikasi apapun dan dompet kita pun gak boleh dipegang pribadi. Di sini kita benar-benar dituntut mandiri hanya berbekal kemampuan fisik dan otak dan harus mengikuti semua pendidikan militer. Kita harus bisa jaga kondisi sebaik mungkin dan nurut aja deh sama semua pelatih di sana. Tujuannya memang kedisiplinan pada akhirnya, tapi tentu dengan cara militer. Kalau saya boleh subjektif sih, anggap pembinaan mental disiplin ini sebagai ajang rekreasi aja, gak usah terlalu dianggap pusing. Toh pelajaran yang terpenting tentang dunia kerja itu nanti waktu on the job training.

Perjalanan naik truk dari Pertamina Learning Center (Jakarta) ke Area Kewiraan (Cibodas).

Kegiatan Seru dengan para BPS di perkemahan, laki-lakinya pelontos lho! hahaha



Class Room
Dua minggu setelah 'ditempa', kita kan dikirim lagi ke peradaban. Udah 2 minggu gak ketemu HP, BB, social media pas ketemu lagi rasanya puas banget.. Hehe. Kita akan memasuki masa classroom selama kurang lebih 2 bulan. Saya dan teman-teman kebagian untuk classroom di Cirebon, tepatnya di hotel Patra Jasa karena di PLC Jakarta diisi oleh peserta BPS batch selanjutnya. Senangnya! Paling tidak,selama satu bulan lebih kita akan dijamin dengan fasilitas hotel yang nyaman. 
Karena tinggal di hotel, makan pun selalu disediakan. Sarapan pagi yang lengkap, makan siang dan malam pun di restoran. Kopi, teh, buah, snack/ makanan ringan di siang atau sore hari pun selalu ada. Gak heran kalau berat badan peserta BPS yang ikut classroom ini akan naik 2-5 kg. Makanya harus rajin-rajin olahraga. Jogging atau renang yang rutin bisa jadi pilihan.

Situasi Class Room. Ngantuk... :p

Gimana gak gendut kalau makannya tiap hari begini? 


Pendidikan di classroom berisi tentang wawasan korporat Pertamina secara keseluruhan dan pengetahuan tentang fungsi-fungsi di Pertamina yang harus kita tau. Materinya banyak banget. Minggu-minggu awal diisi dengan wawasan umum setiap fungsi, minggu-minggu berikutnya kita akan dibagi per-fungsi. Jadi, orang HR seperti saya juga harus tau materi tentang Reservoir, atau Drilling. Tapi materi yang didapatkan akan lebih spesifik ke fungsi kita sendiri. 


Kunjungan BPS ke Stasiun Pengumpul di Mundu, Cirebon.

Setiap hari sabtu diadakan evaluasi mingguan, makanya setiap jumat malem peserta BPS pasti banyak banget yang keliatan sibuk sendiri belajar di kamar. Tentu, kita gak ingin nilai kita jadi merah di catatan pembimbing. Setelah evaluasi, kita bisa izin jalan-jalan ke luar sampai jam 8 malam. Hari minggunya kita dapat libur sampai jam 6 sore. Biasanya hari libur kita diisi sama nonton bioskop (sekarang Cirebon udah punya XXI) karaoke, atau makan-makan. Kalau orang tua atau sanak saudara mau nengokin, bisa juga kok. Yang penting harus sesuai dengan aturan masuk dan keluarnya jam berapa.


Jalan-jalan ke Museum Linggarjati, Kuningan.


On the Job Training
Setelah kurang lebih 2 bulan classroom, kita akan dibagi perorangan untuk mengikuti On the Job Training (OJT). Hari-hari terakhir classroom bakal jadi sedih lho, karena kita sudah terbiasa untuk mengikuti semua kegiatan bersama-sama satu angkatan dan sekarang harus pergi ke seluruh pelosok indonesia untuk menjalankan OJT. Alhamdulilaah saya kebagian OJT di Region Jawa, di Klayan- Cirebon. Jangan khawatir kalau bosen di pulau Jawa,  wilayah kerja Pertamina EP banyak kok, dari paling utara Sumatera : Rantau sampai paling timur ada di Sorong, Papua :D

Malam perpisahan BPS sebelum OJT ke seluruh Indonesia.


Kegiatan OJT gak jauh dari bantu-bantu staff ngerjain pekerjaannya. Tapi tentu, gak semua pekerjaan bisa kita lakukan karena sekali lagi kita belum diangkat jadi pekerja tetap dan masih punya kewajiban lain, yaitu menyusun Kertas Kerja Wajib (KKW). KKW ini mirip dengan skripsi, kita harus mengangkat suatu permasalahan seputar lingkungan kerja kita dan membuat pemecahan masalah yang bisa berguna bagi perusahaan. Kita juga dititipkan kepada satu orang pembimbing yaitu pekerja yang harus bersedia menjadi mentor kita dalam mengerjakan KKW. Di akhir OJT akan dilakukan sidang lengkap dengan penguji nya masing-masing. OJT ini berlangsung 3 bulanan. Di sini adalah masa yang paling tempat bagi kita untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja dan bersosialisasi sebanyak-banyaknya. Untuk saya sendiri yang freshgraduate (atau stress graduate?) OJT ini sangat bermanfaat karena jadi jembatan untuk belajar tentang dunia kerja yang masih belum saya kenal. 

KKW dan Pengangkatan
Setelah OJT selesai, kita harus menghadapi sidang KKW. Ya.. mirip-mirip sidang skripsi lah, dengan 3 pembahas juga tentunya. Kita di-challenge untuk membuat usulan atau laporan tentang keadaan perusahaan sesuai dengan fungsi kita masing-masing. 

Setelah KKW beres, kita akan diangkat jadi pegawai tetap Pertamina. Akan diumumkan nama BPS terbaik di setiap fungsi. Hari ini benar-benar hari yang paling dinantikan oleh seluruh BPS karena kita udah resmi punya Surat Keterangan sebagai pekerja Pertamina. Ada rasa bahagia, shock, sedih, atau kaget campur aduk di hari ini. Wajar, semua orang akan amazed dengan penempatan pertama yang akan mereka dapatkan. Alhamdulilah, penempatan pertama saya di Cirebon sebagai Asset 3 Human Resource Services. :)



HSE Mandatory Training 
Satu minggu terakhir adalah pelatihan terakhir yang harus kita lalui, yaitu HSE Mandatory Training di Sungai Gerong, Palembang. Yaaaay.. di sini kita seru-seruan bareng belajar untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Health Safety Environment di lingkungan Pertamina. Kita dilatih untuk bisa menguasai keadaan darurat, misalnya situasi bencana atau kebakaran. Kita juga diajarin pakai alat pemadam api ringan (APAR). Untuk BPS Supporting seperti saya memang tidak diberikan materi penanggulanangan bencana yang terlalu berat, yang penting kita tahu bahwa di lingkungan kantor kita juga harus berbudaya HSE. Pokonya seru deh.

HSE Mandatory Training, Sungai Gerong, Palembang.


Akhir cerita, masing-masing BPS diberikan libur cuti pendidikan kurang lebih 1 minggu ke kampung halaman masing-masing. Semua biaya pulang termasuk pesawat, bis, taksi akan dibiayai oleh perusahaan pulang dan pergi dengan ketentuan yang berlaku. Di sini adalah waktu yang paling tepat bagi kita untuk melepaskan kejenuhan selama pendidikan sekaligus me recharge energi kita sebelum bekerja dan mengabdi untuk Pertamina di minggu selanjutnya.

Pengalaman menjadi BPS PEP ini tidak akan pernah bisa terlupakan deh. Banyak hal yang menyenangkan dan mengharukan selama jadi peserta BPS. Semua pengalaman itu bakal jadi bekal yang berharga buat mengisi pengalaman baik untuk pekerjaan maupun kehidupan kita secara umum, gak ada yang percuma dan gak ada yang sia-sia. Yang penting yakin, ikhlas, dan turuti segala aturannya.


"It's not a question, but a lesson learned in time


It's something unpredictable, but in the end is right"


(Good Riddance - Green Day)

Recruitment Process of Pertamina EP (reblog from my old blog)

Reblog dari posting saya terdahulu di blog lama saya tanggal 19 Desember 2012..
mudah-mudahan bermanfaat.



Alhamdulilah kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang proses perekrutan pegawai baru untuk Pertamina EP yang saya pernah rasakan selama hampir 6 bulan terakhir.
Sudah hampir 3 minggu ini saya dididik sebagai BPS Supporting PT. Pertamina EP untuk fungsi Human Resource Development dengan melakukan beragam rangkaian pendidikan sampai 6 bulan ke depan. Tapi sebelum saya share tentang pendidikan calon pegawai Pertamina yang sering disebut dengan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana), saya ingin berbagi sekelumit pengalaman tentang proses rekrutmen sebelum menjadi BPS. Mudah-mudahan penjelasan ini akan mempermudah orang-orang yang ingin meniti karir di Pertamina, khususnya Pertamina EP.

FYI, secara umum, sebetulnya proses rekrut BPS Pertamina EP jauh lebih singkat dan mudah dari pada Pertamina Persero yang notabene lebih sering membuka rekrutmen setiap tahunnya. Namun, karena pembukaannya sangat terbatas dan jumlah kandidat juga dibatasi, sepertinya proses ini berlangung sangat ketat dan hanya orang-orang yang punya nilai 'plus' yang dipilih menjadi BPS PEP.

Sebelumnya, saya ingin menjelaskan dulu dengan singkat kenapa saya memilih Pertamina untuk jadi perusahaan tempat saya bekerja. Of course, Pertamina adalah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang migas. And I guess, it would be great if Pertamina become my first company to work, and also the last. Hehehe. Jadi, lolos untuk jadi bagian dari BPS adalah one of my biggest achievement in my life :')

Actually, sebelum bekerja, saya cukup sering terlibat dalam proses rekrutmen awal untuk Pertamina, baik itu bagian hulu (Pertamina EP) atau hilir (Pertamina Persero) karena pernah bekerja sebagai associate di Biro Psikologi Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan dan skill yang saya miliki, saya terbiasa menjadi Recruitment Officer dalam proses Psikotest.

Ada beberapa tahap yang saya lalui dalam proses ini, satu-persatu akan saya jelaskan sebagai berikut.

1. Online Register
Di tahap awal, kita diharuskan mendaftarkan diri kita dan segala kelengkapan berkas yang kita miliki secara online di rekrutmen.pertamina-ep.com selengkap-lengkapnya. Jangan sampai ada satu hal pun yang tidak diisi, karena kelengkapan data merupakan salah satu syarat kita untuk lolos ke tahap berikutnya.

Pengumpulan data secara online ini memudahkan tim rekrutmen untuk menyortir siapa saja yang lolos tahapan administrasi dan siapa saja yang tidak. Perlu diketahui, IPK minimal untuk penerimaan pegawai Pertamina saat ini adalah 3.00 untuk BPS, dengan nilai TOEFL (bukan prediction test) minimal 475. Asal Universitas bukan menjadi syarat utama penerimaan. Cukup banyak lulusan universitas swasta yang bergabung di Pertamina, juga bukan berarti universitas ternama akan menjadi prioritas. 

2. Tes Online Bahasa Inggris
Setiap pengumuman tahapan tes akan diberitahukan melalui web resmi Pertamina EP. Oleh karenanya, kita diharuskan untuk sering mengecek account kita untuk mengetahui kelanjutan proses application masing-masing. 
Setelah lolos tahapan administrasi, kita diminta untuk melakukan tes online bahasa Inggris dengan cara mengerjakan tes selama 90 menit di halaman web tertentu.

Tes bahasa Inggris yang diberikan berupa multiple choice dan akan sangat banyak kesempatan bagi kita untuk membuka kamus atau google translate. Namun untuk efisiensi, saya sarankan untuk tidak menggunakan tools apapun karena akan mempersulit kita dalam pengerjaan. Tes yang diberikan cukup sederhana, berkaitan dengan vocabulary juga grammar. Tes ini dapat dilakukan kurang dari 1 jam bila sungguh-sungguh. Bila sebelumnya belum terbiasa dengan tes online, kamu bisa mencari latihan soal TOEFL bahasa inggris di internet dengan latihan mengkroscek hasil pengerjaan dengan kunci jawabannya.

3. Psikotes
Sampai tahap ini, peluang kelulusan masih sangat tinggi. Bila sudah lolos tahapan tes online bahasa Inggris, kamu akan diminta untuk mengikuti Tes Psikologi di kota terdekat dengan domisili yang kamu submit pada saat pendaftaran. Karena saya tinggal di Cimahi Selatan, maka saya mengikuti Psikotes di Bandung. Kebetulan saya tes di BPIP Unpad, Dago.
Apa saja yang dites?
Sampai saat ini Pertamina masih melakukan tes psikologi dengan alat tes umum yang cukup sering digunakan di berbagai proses rekrutmen perusahan. Sebagai bocoran, yang digunakan adalah alat tes intelegensi, grafis, dan ketahanan kerja. 

Saya akan membagi pengetahuan tentang salah satu tes yang dilakukan, yaitu mengenai tes Pauli.
Pernah lihat tes menjumlahkan angka dari atas ke bawah dengan ukuran kertas superbesar? Nah itu yang dinamakan Pauli.
Untuk standar Pertamina, penghitungan yang harus kita peroleh adalah minimal sebanyak 2700 angka. Artinya, kita harus melakukan paling tidak lebih dari 2700 penjumlahan dengan akurat. Untuk satu halaman yang kita kerjakan, kita sudah mengerjakan 2000 penjumlahan, artinya dengan mengerjakan 1,5 halaman pauli sebetulnya kita sudah dinilai rata-rata baik. Jangan lupa, perhatikan akurasi penjumlahan  semaksimal mungkin. Jangan sekali-kali berpikir bahwa ada cara cepat atau cara paling mudah untuk mengerjakan Pauli. Sesungguhnya, para skorer terutama para Psikolog yang memeriksa hasil pengerjaan kita akan tahu mana yang dilakukan dengan serius dan mana yang dilakukan dengan cara-cara curang. Oleh karenanya, bekerjalah sebaik mungkin dari atas ke bawah, kolom demi kolom.

Saran dari saya, persiapkan kemampuan fisik dan non fisik semaksimal mungkin. Keluarkanlah potensi maksimal kamu dalam berpikir juga mengingat. Jangan lupa untuk menggunakan kreativitas. Semua hal akan baik bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Sebenarnya akan sangat banyak aspek yang harus diperhatikan saat psikotes, namun untuk lebih jelas silakan baca post saya yang lalu tentang psikotes di sini. Yang jelas, buatlah hasil tes tersebut sesuai dengan kepribadian anda, bukan aturan dari buku-buku primbon, atau tips-tips psikotes yang tidak jelas asal-usulnya.


4. Interview
Tahap selanjutnya adalah tahap wawancara. Di tahap ini cukup banyak peserta yang terkena cutting sehingga hanya tersisa kira-kira 10-20% saja dari total peserta di tahapan sebelumnya. Waktu itu, karena saya melamar untuk posisi HR, saya diwawancara langsung oleh Recruitment specialist juga Vice President dari HR Pertamina EP. Di sini, kita dituntut untuk dapat menjual diri kita dengan sangat baik agar pihak Pertamina 'tertarik' untuk membeli kita dan mengambil manfaat dari kemampuan yang kita miliki untuk perusahaannya.
Di Pertamina EP sendiri, saya merasa proses rekrutmen ini berjalan cukup unik dan agak-agak berbeda dengan interview yang lainnya. Di perusahaan lain, dalam interview saya lebih sering ditanya tentang pendidikan formal, kemampuan akademik, dan lain sebagainya. Namun, saat interview di PEP, saya justru diminta untuk menyanyi. Yap, MENYANYI.
Sebelum interview, biasanya kita diminta untuk mengisi formulir riwayat hidup selengkap mungkin sampai tentang hobby dan cita-cita kita. Saya senang bermain musik, pernah bergabung dalam band, dan menyukai hal-hal yang berhubungan dengan hiburan. Oleh karenanya, saya merasa hal itu cukup unik untuk disampaikan. Pihak recruiter tampaknya cukup tertarik dengan itu sehingga saya diminta menyanyi.

Saran saya, jelaskanlah kemampuan kita dari mulai akademis sampai non akademis yang menjadi nilai plus diri kita sekaligus pembeda diri kita dengan orang lain. Pertamina EP membutuhkan orang-orang yang out of the box, yang mengetahui kelebihan dirinya meskipun sederhana tapi bisa menonjolkannya di depan orang banyak. Di angkatan saya sendiri, ada orang-orang unik yang memang memiliki nilai tambah, misalnya juara billiar, atau olahraga lain. Namun tentu selain itu kita juga harus capable untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan kita nanti di tempat bekerja.

5. Medical Check Up
Setelah melalui tahap Interview, tahapan medical check up (medcek) adalah tahap krusial yang patut dijalani. Tentu, hal ini dilakukan karena Pertamina ingin pegawai yang dimilikinya sehat walafiat dari atas kepala hingga ujung kaki. Kebugaran fisik merupakan salah satu aspek penting yang diharuskan oleh Pertamina. Bukan hanya karena tunjangan kesehatan yang nanti akan dibayarkan penuh bagi pegawainya, tapi pekerjaan di Pertamina memang menuntut kita untuk memiliki badan bugar.

Kita akan diberikan pengumuman kelolosan satu minggu sebelum medical check up. Artinya, kita masih punya waktu 1 minggu untuk mempersiapkan kondisi badan kita semaksimal mungkin. Apa saja yang diperiksa? Semuanya. Dari mulai darah, urin, feses, mata, telinga, paru-paru, jantung, dan keadaan fisik. 
Pertamina EP biasanya melakukan semua pemeriksaan tubuh di laboratorium. Berbeda dengan Pertamina Persero yang biasanya ada tes lari di lapangan, PEP melakukannya di atas threadmill dengan diagnostik yang lebih sensitif dengan alat-alat kedokteran. 
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, perhatikan asupan makanan semaksimal mungkin. Saat itu, saya sangat menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh dengan cara mengonsumsi oatmeal setiap hari. Kebetulan hobi saya makan bebek, sehingga saya merasa harus mengeluarkan dulu kolesterol yang saya miliki dengan menyerapnya melalui oatmeal. Demi medcek, saya mendadak jogging tiap pagi. Jangan lupa konsumsi sayuran dan susu. Yang jelas, untuk satu minggu sebelum medical check up, lupakanlah makanan yang rasanya 'tidak benar'. Untuk perokok, bisa dikurangi dulu rokoknya sebentar ya biar kuat lari di threadmill nya.. Tapi ingat, jangan sampai kita tidak makan makanan apapun dengan niat 'membersihkan darah'. Justru, makanlah dengan porsi normal, tidak berlebihan, kurangi begadang, dan yang jelas perbanyak asupan makanan yang bergizi.


6. Pengumuman Kelulusan
Tahap terakhir adalah pengumuman kelulusan. Untuk beberapa divisi misalnya Refinery/ Keuangan, mereka diminta untuk wawancara lagi dengan direktur keuangan sebelum pengumuman. Namun, saat itu posisi HR tidak diminta untuk interview lagi. Alhamdulilah, setelah menunggu kurang lebih 1 bulan dari tahapan medcek, pengumuman pun tiba. Hasil diumumkan lewat account Pertamina EP dan juga e-mail. Selain itu, kita juga dikirimi surat dari Pertamina EP langsung ke rumah. Dari situ, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai persiapan kita untuk masuk Pertamina Learning Center nanti.

Demikian rangkaian proses rekrutmen Pertamina EP yang saya ikuti kurang lebih dari bulan April hingga November. Proses ini memang cukup panjang dan sangat membuat galau para pesertanya. But, believe me, this is really worth it. 
Namun, ternyata perjuangan tidak sampai di sini. Bulan-bulan berikutnya akan lebih menantang tidak hanya fisik tapi juga mental. Pertamina sangat membutuhkan orang-orang baru, energi baru, yang tangguh dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajibannya. Visi kita adalah menjadi perusahaan  energi kelas dunia. Tentu cita-cita itu tidak akan semata-mata diraih bila sumber daya manusia nya tidak optimal dalam mengeluarkan potensinya.

Di posting berikutnya, saya akan berbagi tentang proses kegiatan Kewiraan, yaitu pedidikan Pembinaan Mental dan Disiplin bagi siswa BPS yang diterima di Pertamina EP.

Sukses :)