Blog ini berisi tulisan dan artikel menarik seputar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Psikologi serta Dunia Kerja.
Mari berbagi ilmu dan pengalaman anda di sini!

Monday, August 11, 2014

Politik Kantor




Satu hal yang dapat menghancurkan segala mood baik di kantor adalah  : POLITIK KANTOR.
Banyak orang beranggapan bahwa untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya ia berhak menempuhnya dengan menghalalkan semua cara. Menjilat atasan, backstabbing, sikut-sikutan, fitnah, bersikap tidak kooperatif, dan lain lain. Saya membacanya sebagai politik kantor.
Namanya juga politik, semua orang punya kepentingannya masing-masing. Tapi politik kantor ini dilakukan biasanya untuk mendapatkan penilaian dan posisi bagus di mata atasan.
Seringkali hal ini dilakukan seseorang karena ia memiliki kesempatan dan peran yang (justru) bagus di kantor sehingga ia menginginkan segala perhatian tercurah pada dirinya. Apalagi kalau atasannya adalah tipe atasan yang tidak tahu apa-apa dan asal tau jadi. Sudah dipastikan orang yang bisa menjilat dan bermuka dua itu yang selalu jadi perhatian atasan.
Hal ini memang tidak dapat kita hindari, tapi bagi saya (as a good person, not as a HR practitioner) sebisa mungkin marilah kita hindari kebiasaan-kebiasaan buruk menggunakan politik kantor ini.
Memang, image yang baik di mata atasan sangat penting, tapi di era globalisasi sekarang ini, terlebih di perusahaan yang besar di mana semua kemungkinan mutasi jabatan bisa terjadi, bergantung kepada atasan bukanlah suatu pilihan bijak. Terutama bila harus menendang rekan kerja sendiri. Tapi kita tidak bisa menentukan karir kita hanya dengan kompetensi menjilat dan backstabbing, butuh kompetensi dan skill yang ter-maintain agar kita punya

What to do?
1. Jangan memperkeruh suasana dengan menanggapi perilaku pelaku politik kantor, hal ini hanya akan membuat konflik internal. Justru akan mempersulit anda sendiri terlebih apabila anda membutuhkan orang tersebut di suatu project.
2. Tunjukkan anda berkompetensi dan memiliki nilai lebih dalam mengerjakan semua tugas. Penilaian atasan akan mengikutinya.
3. Apabila anda terlanjur dicap buruk/ difitnah oleh rekan kerja anda atas sesuatu perilaku yang tidak anda lakukan, buktikan dengan tindakan langsung misalnya memperbaiki kualitas kerja dan tetap bersosialisasi dengan baik dengan orang-orang di tempat kerja.
4. Ingatlah bahwa yang menggaji anda adalah perusahaan, jangan hiraukan pendapat buruk orang lain mengenai anda, just stay in the right track!