Reblog dari posting terdahulu di blog lama saya pada tanggal 13 Juni 2013.
Semoga bermanfaat :)
Akhirnya saya bisa menyempatkan diri untuk menulis tentang alur pendidikan BPS di PT Pertamina EP. Mudah-mudahan tulisan ini akan berguna bagi para calon-calon pekerja baru Pertamina di masa depan sebagai semangat terbarukan :)
Setelah melalui tahapan rekrutmen yang cukup panjang dan menyita waktu (kurang lebih 6 bulan), calon pegawai Pertamina EP diberi program yang disebut dengan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana). Program ini mencakup beberapa tahapan antara lain (1) Pembinaan Mental dan Disiplin, (2) Classroom, (3) On the Job Training, dan (4) Kertas Kerja Wajib. Tahapan-tahapan tersebut harus secara lengkap diikuti oleh setiap peserta sampai akhirnya bisa diangkat menjadi pegawai tetap di lingkungan Pertamina EP.
Pada saat pertama kali melakukan registrasi ulang calon pekerja PEP, peserta secara resmi menjadi tanggung jawab Pertamina Learning Center (PLC) saat menandatangani kontrak kerja sampai berakhirnya pendidikan. Semua peserta harus menaati peraturan dan ketentuan yang ditetapkan PLC tanpa terkecuali. Segala hal yang berhubungan dengan kebijakan dan pelaksanaannya pun sudah diatur sedemikian rupa oleh PLC, peserta hanya diberikan kewajiban untuk melaksanakan rangkaian pendidikan sampai selesai.
Apa sih yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pendidikan ini? Semua hal yang menjadi mandatory sebenarnya sudah diinformasikan secara tertulis melalui e-mail masing masing ketika pemanggilan awal. Pakaian apa saja yang digunakan, sepatu apa yang dipersiapkan, semuanya ada. Namun memang ada beberapa hal yang sebaiknya kita bawa sendiri.
Pada dasarnya, peserta BPS tidak akan kekurangan makanan dan asupan gizi selama menjalani pendidikan. Untuk pakaian, kita juga akan diberikan beragam fasilitas dari mulai seragam kerja, seragam olahraga, sepatu olahraga, tas beserta isinya, pakaian safety /alat pelindung diri (APD), peralatan militer lengkap, dan sebagainya. Makanya, jangan heran kalau dari awal kita bawa satu buah koper, akhirnya pasti akan bertambah 2x lipatnya lebih. Hehe..
Daftar Ulang dan Kewiraan
Pertama kali daftar ulang di PLC, kita akan menginap satu hari di PLC kemudian mengikuti pembukaan pendidikan BPS EP oleh Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam. Kemudian di dua minggu pertama, para peserta BPS harus mengikuti program pembinaan sikap mental dan disiplin yang biasanya diberikan kepada pihak ke 3. PLC memberikan kewenangan penuh terhadap keberadaan peserta kepada pihak tertentu, misalnya vendor, untuk pembinaan peserta. Saya beserta teman-teman BPS seangkatan menerima pembinaan dari vendor Smart Talent, yang merupakan anggota-anggota marinir dan melakukan kegiatan pembinaan di Cibodas.
Apa yang kami lakukan disana?
Kalau ditanya pertanyaan begitu, saya juga bingung.. hehehe. Sesuai gak ya dengan judulnya pembinaan mental dan disiplin? soalnya banyak banget tantangan fisiknya di sana.. Selama dua minggu ini kita gak boleh pake alat komunikasi apapun dan dompet kita pun gak boleh dipegang pribadi. Di sini kita benar-benar dituntut mandiri hanya berbekal kemampuan fisik dan otak dan harus mengikuti semua pendidikan militer. Kita harus bisa jaga kondisi sebaik mungkin dan nurut aja deh sama semua pelatih di sana. Tujuannya memang kedisiplinan pada akhirnya, tapi tentu dengan cara militer. Kalau saya boleh subjektif sih, anggap pembinaan mental disiplin ini sebagai ajang rekreasi aja, gak usah terlalu dianggap pusing. Toh pelajaran yang terpenting tentang dunia kerja itu nanti waktu on the job training.
Perjalanan naik truk dari Pertamina Learning Center (Jakarta) ke Area Kewiraan (Cibodas).
Kegiatan Seru dengan para BPS di perkemahan, laki-lakinya pelontos lho! hahaha
Class Room
Dua minggu setelah 'ditempa', kita kan dikirim lagi ke peradaban. Udah 2 minggu gak ketemu HP, BB, social media pas ketemu lagi rasanya puas banget.. Hehe. Kita akan memasuki masa classroom selama kurang lebih 2 bulan. Saya dan teman-teman kebagian untuk classroom di Cirebon, tepatnya di hotel Patra Jasa karena di PLC Jakarta diisi oleh peserta BPS batch selanjutnya. Senangnya! Paling tidak,selama satu bulan lebih kita akan dijamin dengan fasilitas hotel yang nyaman.
Karena tinggal di hotel, makan pun selalu disediakan. Sarapan pagi yang lengkap, makan siang dan malam pun di restoran. Kopi, teh, buah, snack/ makanan ringan di siang atau sore hari pun selalu ada. Gak heran kalau berat badan peserta BPS yang ikut classroom ini akan naik 2-5 kg. Makanya harus rajin-rajin olahraga. Jogging atau renang yang rutin bisa jadi pilihan.
Situasi Class Room. Ngantuk... :p
Gimana gak gendut kalau makannya tiap hari begini?
Pendidikan di classroom berisi tentang wawasan korporat Pertamina secara keseluruhan dan pengetahuan tentang fungsi-fungsi di Pertamina yang harus kita tau. Materinya banyak banget. Minggu-minggu awal diisi dengan wawasan umum setiap fungsi, minggu-minggu berikutnya kita akan dibagi per-fungsi. Jadi, orang HR seperti saya juga harus tau materi tentang Reservoir, atau Drilling. Tapi materi yang didapatkan akan lebih spesifik ke fungsi kita sendiri.
Kunjungan BPS ke Stasiun Pengumpul di Mundu, Cirebon.
Setiap hari sabtu diadakan evaluasi mingguan, makanya setiap jumat malem peserta BPS pasti banyak banget yang keliatan sibuk sendiri belajar di kamar. Tentu, kita gak ingin nilai kita jadi merah di catatan pembimbing. Setelah evaluasi, kita bisa izin jalan-jalan ke luar sampai jam 8 malam. Hari minggunya kita dapat libur sampai jam 6 sore. Biasanya hari libur kita diisi sama nonton bioskop (sekarang Cirebon udah punya XXI) karaoke, atau makan-makan. Kalau orang tua atau sanak saudara mau nengokin, bisa juga kok. Yang penting harus sesuai dengan aturan masuk dan keluarnya jam berapa.
Jalan-jalan ke Museum Linggarjati, Kuningan.
On the Job Training
Setelah kurang lebih 2 bulan classroom, kita akan dibagi perorangan untuk mengikuti On the Job Training (OJT). Hari-hari terakhir classroom bakal jadi sedih lho, karena kita sudah terbiasa untuk mengikuti semua kegiatan bersama-sama satu angkatan dan sekarang harus pergi ke seluruh pelosok indonesia untuk menjalankan OJT. Alhamdulilaah saya kebagian OJT di Region Jawa, di Klayan- Cirebon. Jangan khawatir kalau bosen di pulau Jawa, wilayah kerja Pertamina EP banyak kok, dari paling utara Sumatera : Rantau sampai paling timur ada di Sorong, Papua :D
Malam perpisahan BPS sebelum OJT ke seluruh Indonesia.
Kegiatan OJT gak jauh dari bantu-bantu staff ngerjain pekerjaannya. Tapi tentu, gak semua pekerjaan bisa kita lakukan karena sekali lagi kita belum diangkat jadi pekerja tetap dan masih punya kewajiban lain, yaitu menyusun Kertas Kerja Wajib (KKW). KKW ini mirip dengan skripsi, kita harus mengangkat suatu permasalahan seputar lingkungan kerja kita dan membuat pemecahan masalah yang bisa berguna bagi perusahaan. Kita juga dititipkan kepada satu orang pembimbing yaitu pekerja yang harus bersedia menjadi mentor kita dalam mengerjakan KKW. Di akhir OJT akan dilakukan sidang lengkap dengan penguji nya masing-masing. OJT ini berlangsung 3 bulanan. Di sini adalah masa yang paling tempat bagi kita untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja dan bersosialisasi sebanyak-banyaknya. Untuk saya sendiri yang freshgraduate (atau stress graduate?) OJT ini sangat bermanfaat karena jadi jembatan untuk belajar tentang dunia kerja yang masih belum saya kenal.
KKW dan Pengangkatan
Setelah OJT selesai, kita harus menghadapi sidang KKW. Ya.. mirip-mirip sidang skripsi lah, dengan 3 pembahas juga tentunya. Kita di-challenge untuk membuat usulan atau laporan tentang keadaan perusahaan sesuai dengan fungsi kita masing-masing.
Setelah KKW beres, kita akan diangkat jadi pegawai tetap Pertamina. Akan diumumkan nama BPS terbaik di setiap fungsi. Hari ini benar-benar hari yang paling dinantikan oleh seluruh BPS karena kita udah resmi punya Surat Keterangan sebagai pekerja Pertamina. Ada rasa bahagia, shock, sedih, atau kaget campur aduk di hari ini. Wajar, semua orang akan amazed dengan penempatan pertama yang akan mereka dapatkan. Alhamdulilah, penempatan pertama saya di Cirebon sebagai Asset 3 Human Resource Services. :)
HSE Mandatory Training
Satu minggu terakhir adalah pelatihan terakhir yang harus kita lalui, yaitu HSE Mandatory Training di Sungai Gerong, Palembang. Yaaaay.. di sini kita seru-seruan bareng belajar untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Health Safety Environment di lingkungan Pertamina. Kita dilatih untuk bisa menguasai keadaan darurat, misalnya situasi bencana atau kebakaran. Kita juga diajarin pakai alat pemadam api ringan (APAR). Untuk BPS Supporting seperti saya memang tidak diberikan materi penanggulanangan bencana yang terlalu berat, yang penting kita tahu bahwa di lingkungan kantor kita juga harus berbudaya HSE. Pokonya seru deh.
HSE Mandatory Training, Sungai Gerong, Palembang.
Akhir cerita, masing-masing BPS diberikan libur cuti pendidikan kurang lebih 1 minggu ke kampung halaman masing-masing. Semua biaya pulang termasuk pesawat, bis, taksi akan dibiayai oleh perusahaan pulang dan pergi dengan ketentuan yang berlaku. Di sini adalah waktu yang paling tepat bagi kita untuk melepaskan kejenuhan selama pendidikan sekaligus me recharge energi kita sebelum bekerja dan mengabdi untuk Pertamina di minggu selanjutnya.
Pengalaman menjadi BPS PEP ini tidak akan pernah bisa terlupakan deh. Banyak hal yang menyenangkan dan mengharukan selama jadi peserta BPS. Semua pengalaman itu bakal jadi bekal yang berharga buat mengisi pengalaman baik untuk pekerjaan maupun kehidupan kita secara umum, gak ada yang percuma dan gak ada yang sia-sia. Yang penting yakin, ikhlas, dan turuti segala aturannya.
"It's not a question, but a lesson learned in time
It's something unpredictable, but in the end is right"
(Good Riddance - Green Day)