Blog ini berisi tulisan dan artikel menarik seputar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Psikologi serta Dunia Kerja.
Mari berbagi ilmu dan pengalaman anda di sini!

Thursday, October 2, 2014

Eastparc Hotel Yogyakarta

This is my review about Eastparc Hotel Yogyakarta

Located in Jl. Laksda Adisucipto Km.6.5, Seturan Yogyakarta, Indonesia. It takes 20 minutes when you arrive at Jogjakarta Tugu Station by cab, but quite near from Adisucipto International Airport.
I spend like 4 days there.. and I am so satisfied! 
I just figure out that Eastparc hotel is a 5 star hotel, no wonder the facilities and the food was very nice. The room is reaaally comfy. I usually judge a room by it's bed.. haha, the bed was huge, and the pillows are heaven. 

I arrived to the hotel at 2 AM in the morning so it was so tiring. But the bed was very comfy so I can slept well that night. Haha. Here the picture of the room. 
i have a large balcony beside the curtain, it was really cool, sorry I didn't took the picture.


don't have to talk about the facility, just mention it.. this hotel provides any-damn-thing! haha sorry for that

Aaaandd... the breakfast was amazing. Although I skipped some breakfast, but every breakfast was a good experience for me. The food is a five star quality, they provide infused water too, japanese food, indonesian, western, everything.
I usually look for salad when I came to a hotel, and of course this hotel provided good quality of salad. Yaay. Sorry I didn't took the picture.



this is the outdoor section of the restaurant, you can find larger indoor room beside this section.
 I always love seeing swimming pool. Although I didn't swim, but I took some picture of the pool. Accross the pool you can find sport center. Too bad I didn't try them even once. :( I was too busy


the Pool



I spent so much time in meeting room It's a good room actually, and they provide good snacks too. I don't know about the fare, my company paid all of these stuffs.

busy.. busy.. busy

I am the only girl in this room! haha


 Here is my selfie in the toilet. They have a HUGE toilet. Haha.


sorry for my selfie. OMG, I really should do diet. :(


 I barely never go outside the hotel. So I spend so much time in meeting room, or in my own room. For dinner, I usually had a room service. For one time I ordered Blac Pepper Crab. Here's the picture.
But for honest, it didn't taste so good. The Crab was too dry, so I can't enjoy the crab meat. I don't know about you, but It was too crispy for me :p



Black Pepper Crab


 So.. that was my review about Eastparc Hotel. I'm totally gonna recommend it to my colleagues or anyone who will visit Yogyakarta for meeting activity..

Cheerio!



Monday, September 29, 2014

Pentingnya Alat Ukur Kompetensi dalam Pengembangan Pekerja melalui Training

Untuk mengembangkan komtepensi pekerja sesuai dengan keinginan perusahaan, banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang praktisi HR. Menambah kompetensi seseorang tidak semudah ibu guru menambah pengetahuan kepada muridnya. Terlebih, manusia yang memiliki beragam latar belakang ini akan memiliki kekhususan masing-masing untuk menyerap pengetahuan.
Di sini lah pentingnya alat ukur dalam pemberian intervensi untuk mengembangkan kompetensi pekerja.
Banyak perusahaan yang belum peka akan pentingnya kebutuhan alat ukur kompetensi ini. Padahal hal ini dapat menjadi bukti yang objektif untuk memberikan pengembangan kepada perusahaan.
Dalam mengupayakan pengembangan pekerja, kebanyakan perusahaan mengambil intervensi dengan pemberian training. Judul apa yang diberikan dalam training tersebut? Kebanyakan judul tersebut diberikan dari permintaan atasan/ usernya, atau bahkan keinginan pekerja itu sendiri! Di manakah peran HR sebagai Development agent di sini? Ironisnya, para pekerja justru memandang proses training sebagai ajang 'refreshing' dari rutinitas pekerjaan, bukan sebagai proses pengembangan kompetensinya di perusahaan.

Contoh pelatihan di luar ruangan, games menjadi salah satu materinya.

Untuk meminimalisasi penyimpangan tujuan 'training' ini, praktisi HR harus sudah mulai objektif dalam menerapkan intervensi pengembangan pekerja. Jangan sampai pemberian training ini jauh menyimpang dari tujuan semula. Bukannya menambah kemampuan atau kompetensi, justru uang perusahaan akan terbuang sia-sia tanpa ada manfaatnya.

Pemetaan kompetensi menjadi hal yang penting dalam proses pemberian training. Pekerja harus melalui proses competency assessment agar diketahui mana kompetensi yang belum dimiliki secara optimal dalam meningkatkan performance dalam pekerjaannya.
Secara sederhana, proses pemetaan kompetensi bekerja sampai pemberian training dapat dilihat dalam bagan berikut ini :

Proses Pemberian Training berdasarkan Pembuatan Alat Uji Kompetensi

Berdasarkan bagan tersebut, idealnya, dalam pemberian training, perusahaan harus menentukan Job Description dari masing-masing position. Dengan mengetahui deskripsi apa saja yang melekat dalam suatu jabatan, kita dapat melihat kompetensi yang juga melekat di dalamnya. Kompetensi tersebut bisa jadi terbentuk atas beberapa sub-sub kompetensi. Unit kompetensi inilah yang akan kita jadikan sebagai alat ukur yang dapat memetakan kebutuhan kompetensi pekerja.
Kemudian pekerja di-assess dengan alat ukur kompetensi yang sudah kita buat. Dari situ akan terlihat gap kompetensi nya yang mana akan dijadikan sebagai materi pemberian training untuk pekerja tersebut.

Namun tidak mudah untuk menurunkan unit unit kompetensi ini menjadi sebuah alat ukur (biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan/ ujian). Dalam ilmu Psikologi sendiri hal ini disebut konstruksi tes. Bagaimana kita menyusun sebuah alat ukur uji kompetensi akan dipengaruhi sangat banyak faktor. Setidaknya alat ukur tersebut harus dapat mengukur apa yang menjadi tujuan kita untuk melakukan pengukuran.
Misalnya, dari pertanyaan-pertanyaan yang disusun, apakah hal tersebut mampu memetakan level kompetensi seseorang? Bagaimana dengan waktu pengerjaannya? Bagaimana juga dengan pembentukan tes nya? Apakah dengan sistem online atau masih manual?
Hal tersebut harus didiskusikan lebih lanjut dengan para stakeholder agar tujuan yang dimaksud dapat diperoleh dengan maksimal.

Pemberian training berdasarkan gap kompetensi ideal sangat efektif dilakukan untuk mengembangkan kompetensi di dunia kerja. Manfaat bagi perusahaan adalah perusahaan (dalam hal ini HR) dapat secara efektif dan efisien memberikan treatment pendidikan kepada pekerja, hal ini akan berimplikasi dengan meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia di perusahaan tersebut. Perusahaan juga bisa meminimalisasi adanya kekeliruan dari proses operasional yang dilakukan pekerja saat melakukan pekerjaannya. Dengan pengetahuan yang cukup, target produksi akan semakin mendekati kenyataan.
Bagi pekerja sendiri metode pemberian training based competency ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan knowledge, skill dan attitude seseorang dalam bekerja. Dengan meningkatnya performa kerja, ia jadi lebih mudah dipromosikan ke job position yang lebih tinggi. Hal ini secara tidak langsung dapat lebih efektif memberikan kesejahteraan bagi dirinya.

Memang, alat ukur kompetensi ini membutuhkan effort yang cukup besar dalam pembentukannya. Namun hal ini menjadi tools yang efektif untuk memberikan nilai tambah bagi proses training. Proses training tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang sifatnya opsional. Hal ini menjadi penting bagi kemajuan perusahaan. Untuk mencapai target perusahaan, pembuatan tools competency assessment ini akan menjadi sangat penting dalam pemetaan kebutuhan kompetensi seorang pekerja.

Monday, August 11, 2014

Politik Kantor




Satu hal yang dapat menghancurkan segala mood baik di kantor adalah  : POLITIK KANTOR.
Banyak orang beranggapan bahwa untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya ia berhak menempuhnya dengan menghalalkan semua cara. Menjilat atasan, backstabbing, sikut-sikutan, fitnah, bersikap tidak kooperatif, dan lain lain. Saya membacanya sebagai politik kantor.
Namanya juga politik, semua orang punya kepentingannya masing-masing. Tapi politik kantor ini dilakukan biasanya untuk mendapatkan penilaian dan posisi bagus di mata atasan.
Seringkali hal ini dilakukan seseorang karena ia memiliki kesempatan dan peran yang (justru) bagus di kantor sehingga ia menginginkan segala perhatian tercurah pada dirinya. Apalagi kalau atasannya adalah tipe atasan yang tidak tahu apa-apa dan asal tau jadi. Sudah dipastikan orang yang bisa menjilat dan bermuka dua itu yang selalu jadi perhatian atasan.
Hal ini memang tidak dapat kita hindari, tapi bagi saya (as a good person, not as a HR practitioner) sebisa mungkin marilah kita hindari kebiasaan-kebiasaan buruk menggunakan politik kantor ini.
Memang, image yang baik di mata atasan sangat penting, tapi di era globalisasi sekarang ini, terlebih di perusahaan yang besar di mana semua kemungkinan mutasi jabatan bisa terjadi, bergantung kepada atasan bukanlah suatu pilihan bijak. Terutama bila harus menendang rekan kerja sendiri. Tapi kita tidak bisa menentukan karir kita hanya dengan kompetensi menjilat dan backstabbing, butuh kompetensi dan skill yang ter-maintain agar kita punya

What to do?
1. Jangan memperkeruh suasana dengan menanggapi perilaku pelaku politik kantor, hal ini hanya akan membuat konflik internal. Justru akan mempersulit anda sendiri terlebih apabila anda membutuhkan orang tersebut di suatu project.
2. Tunjukkan anda berkompetensi dan memiliki nilai lebih dalam mengerjakan semua tugas. Penilaian atasan akan mengikutinya.
3. Apabila anda terlanjur dicap buruk/ difitnah oleh rekan kerja anda atas sesuatu perilaku yang tidak anda lakukan, buktikan dengan tindakan langsung misalnya memperbaiki kualitas kerja dan tetap bersosialisasi dengan baik dengan orang-orang di tempat kerja.
4. Ingatlah bahwa yang menggaji anda adalah perusahaan, jangan hiraukan pendapat buruk orang lain mengenai anda, just stay in the right track!

Tuesday, July 29, 2014

Proses Pendidikan BPS Pertamina EP

Reblog dari posting terdahulu di blog lama saya pada tanggal 13 Juni 2013.
Semoga bermanfaat :)

Akhirnya saya bisa menyempatkan diri untuk menulis tentang alur pendidikan BPS di PT Pertamina EP. Mudah-mudahan tulisan ini akan berguna bagi para calon-calon pekerja baru Pertamina di masa depan sebagai semangat terbarukan :)

Setelah melalui tahapan rekrutmen yang cukup panjang dan menyita waktu (kurang lebih 6 bulan), calon pegawai Pertamina EP diberi program yang disebut dengan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana). Program ini mencakup beberapa tahapan antara lain (1) Pembinaan Mental dan Disiplin, (2) Classroom, (3) On the Job Training, dan (4) Kertas Kerja Wajib. Tahapan-tahapan tersebut harus secara lengkap diikuti oleh setiap peserta sampai akhirnya bisa diangkat menjadi pegawai tetap di lingkungan Pertamina EP.

Pada saat pertama kali melakukan registrasi ulang calon pekerja PEP, peserta secara resmi menjadi tanggung jawab Pertamina Learning Center (PLC) saat menandatangani kontrak kerja sampai berakhirnya pendidikan. Semua peserta harus menaati peraturan dan ketentuan yang ditetapkan PLC tanpa terkecuali. Segala hal yang berhubungan dengan kebijakan dan pelaksanaannya pun sudah diatur sedemikian rupa oleh PLC, peserta hanya diberikan kewajiban untuk melaksanakan rangkaian pendidikan sampai selesai.

Apa sih yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pendidikan ini? Semua hal yang menjadi mandatory sebenarnya sudah diinformasikan secara tertulis melalui e-mail masing masing ketika pemanggilan awal. Pakaian apa saja yang digunakan, sepatu apa yang dipersiapkan, semuanya ada. Namun memang ada beberapa hal yang sebaiknya kita bawa sendiri. 
Pada dasarnya, peserta BPS tidak akan kekurangan makanan dan asupan gizi selama menjalani pendidikan. Untuk pakaian, kita juga akan diberikan beragam fasilitas dari mulai seragam kerja, seragam olahraga, sepatu olahraga, tas beserta isinya, pakaian safety /alat pelindung diri (APD), peralatan militer lengkap, dan sebagainya. Makanya, jangan heran kalau dari awal kita bawa satu buah koper, akhirnya pasti akan bertambah 2x lipatnya lebih. Hehe..

Daftar Ulang dan Kewiraan
Pertama kali daftar ulang di PLC, kita akan menginap satu hari di PLC kemudian mengikuti pembukaan pendidikan BPS EP oleh Presiden Direktur Pertamina EP, Syamsu Alam. Kemudian di dua minggu pertama, para peserta BPS harus mengikuti program pembinaan sikap mental dan disiplin yang biasanya diberikan kepada pihak ke 3. PLC memberikan kewenangan penuh terhadap keberadaan peserta kepada pihak tertentu, misalnya vendor, untuk pembinaan peserta. Saya beserta teman-teman BPS seangkatan menerima pembinaan dari vendor Smart Talent, yang merupakan anggota-anggota marinir dan melakukan kegiatan pembinaan di Cibodas.
Apa yang kami lakukan disana?
Kalau ditanya pertanyaan begitu, saya juga bingung.. hehehe. Sesuai gak ya dengan judulnya pembinaan mental dan disiplin? soalnya banyak banget tantangan fisiknya di sana.. Selama dua minggu ini kita gak boleh pake alat komunikasi apapun dan dompet kita pun gak boleh dipegang pribadi. Di sini kita benar-benar dituntut mandiri hanya berbekal kemampuan fisik dan otak dan harus mengikuti semua pendidikan militer. Kita harus bisa jaga kondisi sebaik mungkin dan nurut aja deh sama semua pelatih di sana. Tujuannya memang kedisiplinan pada akhirnya, tapi tentu dengan cara militer. Kalau saya boleh subjektif sih, anggap pembinaan mental disiplin ini sebagai ajang rekreasi aja, gak usah terlalu dianggap pusing. Toh pelajaran yang terpenting tentang dunia kerja itu nanti waktu on the job training.

Perjalanan naik truk dari Pertamina Learning Center (Jakarta) ke Area Kewiraan (Cibodas).

Kegiatan Seru dengan para BPS di perkemahan, laki-lakinya pelontos lho! hahaha



Class Room
Dua minggu setelah 'ditempa', kita kan dikirim lagi ke peradaban. Udah 2 minggu gak ketemu HP, BB, social media pas ketemu lagi rasanya puas banget.. Hehe. Kita akan memasuki masa classroom selama kurang lebih 2 bulan. Saya dan teman-teman kebagian untuk classroom di Cirebon, tepatnya di hotel Patra Jasa karena di PLC Jakarta diisi oleh peserta BPS batch selanjutnya. Senangnya! Paling tidak,selama satu bulan lebih kita akan dijamin dengan fasilitas hotel yang nyaman. 
Karena tinggal di hotel, makan pun selalu disediakan. Sarapan pagi yang lengkap, makan siang dan malam pun di restoran. Kopi, teh, buah, snack/ makanan ringan di siang atau sore hari pun selalu ada. Gak heran kalau berat badan peserta BPS yang ikut classroom ini akan naik 2-5 kg. Makanya harus rajin-rajin olahraga. Jogging atau renang yang rutin bisa jadi pilihan.

Situasi Class Room. Ngantuk... :p

Gimana gak gendut kalau makannya tiap hari begini? 


Pendidikan di classroom berisi tentang wawasan korporat Pertamina secara keseluruhan dan pengetahuan tentang fungsi-fungsi di Pertamina yang harus kita tau. Materinya banyak banget. Minggu-minggu awal diisi dengan wawasan umum setiap fungsi, minggu-minggu berikutnya kita akan dibagi per-fungsi. Jadi, orang HR seperti saya juga harus tau materi tentang Reservoir, atau Drilling. Tapi materi yang didapatkan akan lebih spesifik ke fungsi kita sendiri. 


Kunjungan BPS ke Stasiun Pengumpul di Mundu, Cirebon.

Setiap hari sabtu diadakan evaluasi mingguan, makanya setiap jumat malem peserta BPS pasti banyak banget yang keliatan sibuk sendiri belajar di kamar. Tentu, kita gak ingin nilai kita jadi merah di catatan pembimbing. Setelah evaluasi, kita bisa izin jalan-jalan ke luar sampai jam 8 malam. Hari minggunya kita dapat libur sampai jam 6 sore. Biasanya hari libur kita diisi sama nonton bioskop (sekarang Cirebon udah punya XXI) karaoke, atau makan-makan. Kalau orang tua atau sanak saudara mau nengokin, bisa juga kok. Yang penting harus sesuai dengan aturan masuk dan keluarnya jam berapa.


Jalan-jalan ke Museum Linggarjati, Kuningan.


On the Job Training
Setelah kurang lebih 2 bulan classroom, kita akan dibagi perorangan untuk mengikuti On the Job Training (OJT). Hari-hari terakhir classroom bakal jadi sedih lho, karena kita sudah terbiasa untuk mengikuti semua kegiatan bersama-sama satu angkatan dan sekarang harus pergi ke seluruh pelosok indonesia untuk menjalankan OJT. Alhamdulilaah saya kebagian OJT di Region Jawa, di Klayan- Cirebon. Jangan khawatir kalau bosen di pulau Jawa,  wilayah kerja Pertamina EP banyak kok, dari paling utara Sumatera : Rantau sampai paling timur ada di Sorong, Papua :D

Malam perpisahan BPS sebelum OJT ke seluruh Indonesia.


Kegiatan OJT gak jauh dari bantu-bantu staff ngerjain pekerjaannya. Tapi tentu, gak semua pekerjaan bisa kita lakukan karena sekali lagi kita belum diangkat jadi pekerja tetap dan masih punya kewajiban lain, yaitu menyusun Kertas Kerja Wajib (KKW). KKW ini mirip dengan skripsi, kita harus mengangkat suatu permasalahan seputar lingkungan kerja kita dan membuat pemecahan masalah yang bisa berguna bagi perusahaan. Kita juga dititipkan kepada satu orang pembimbing yaitu pekerja yang harus bersedia menjadi mentor kita dalam mengerjakan KKW. Di akhir OJT akan dilakukan sidang lengkap dengan penguji nya masing-masing. OJT ini berlangsung 3 bulanan. Di sini adalah masa yang paling tempat bagi kita untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja dan bersosialisasi sebanyak-banyaknya. Untuk saya sendiri yang freshgraduate (atau stress graduate?) OJT ini sangat bermanfaat karena jadi jembatan untuk belajar tentang dunia kerja yang masih belum saya kenal. 

KKW dan Pengangkatan
Setelah OJT selesai, kita harus menghadapi sidang KKW. Ya.. mirip-mirip sidang skripsi lah, dengan 3 pembahas juga tentunya. Kita di-challenge untuk membuat usulan atau laporan tentang keadaan perusahaan sesuai dengan fungsi kita masing-masing. 

Setelah KKW beres, kita akan diangkat jadi pegawai tetap Pertamina. Akan diumumkan nama BPS terbaik di setiap fungsi. Hari ini benar-benar hari yang paling dinantikan oleh seluruh BPS karena kita udah resmi punya Surat Keterangan sebagai pekerja Pertamina. Ada rasa bahagia, shock, sedih, atau kaget campur aduk di hari ini. Wajar, semua orang akan amazed dengan penempatan pertama yang akan mereka dapatkan. Alhamdulilah, penempatan pertama saya di Cirebon sebagai Asset 3 Human Resource Services. :)



HSE Mandatory Training 
Satu minggu terakhir adalah pelatihan terakhir yang harus kita lalui, yaitu HSE Mandatory Training di Sungai Gerong, Palembang. Yaaaay.. di sini kita seru-seruan bareng belajar untuk mengenal lebih jauh tentang budaya Health Safety Environment di lingkungan Pertamina. Kita dilatih untuk bisa menguasai keadaan darurat, misalnya situasi bencana atau kebakaran. Kita juga diajarin pakai alat pemadam api ringan (APAR). Untuk BPS Supporting seperti saya memang tidak diberikan materi penanggulanangan bencana yang terlalu berat, yang penting kita tahu bahwa di lingkungan kantor kita juga harus berbudaya HSE. Pokonya seru deh.

HSE Mandatory Training, Sungai Gerong, Palembang.


Akhir cerita, masing-masing BPS diberikan libur cuti pendidikan kurang lebih 1 minggu ke kampung halaman masing-masing. Semua biaya pulang termasuk pesawat, bis, taksi akan dibiayai oleh perusahaan pulang dan pergi dengan ketentuan yang berlaku. Di sini adalah waktu yang paling tepat bagi kita untuk melepaskan kejenuhan selama pendidikan sekaligus me recharge energi kita sebelum bekerja dan mengabdi untuk Pertamina di minggu selanjutnya.

Pengalaman menjadi BPS PEP ini tidak akan pernah bisa terlupakan deh. Banyak hal yang menyenangkan dan mengharukan selama jadi peserta BPS. Semua pengalaman itu bakal jadi bekal yang berharga buat mengisi pengalaman baik untuk pekerjaan maupun kehidupan kita secara umum, gak ada yang percuma dan gak ada yang sia-sia. Yang penting yakin, ikhlas, dan turuti segala aturannya.


"It's not a question, but a lesson learned in time


It's something unpredictable, but in the end is right"


(Good Riddance - Green Day)

Recruitment Process of Pertamina EP (reblog from my old blog)

Reblog dari posting saya terdahulu di blog lama saya tanggal 19 Desember 2012..
mudah-mudahan bermanfaat.



Alhamdulilah kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang proses perekrutan pegawai baru untuk Pertamina EP yang saya pernah rasakan selama hampir 6 bulan terakhir.
Sudah hampir 3 minggu ini saya dididik sebagai BPS Supporting PT. Pertamina EP untuk fungsi Human Resource Development dengan melakukan beragam rangkaian pendidikan sampai 6 bulan ke depan. Tapi sebelum saya share tentang pendidikan calon pegawai Pertamina yang sering disebut dengan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana), saya ingin berbagi sekelumit pengalaman tentang proses rekrutmen sebelum menjadi BPS. Mudah-mudahan penjelasan ini akan mempermudah orang-orang yang ingin meniti karir di Pertamina, khususnya Pertamina EP.

FYI, secara umum, sebetulnya proses rekrut BPS Pertamina EP jauh lebih singkat dan mudah dari pada Pertamina Persero yang notabene lebih sering membuka rekrutmen setiap tahunnya. Namun, karena pembukaannya sangat terbatas dan jumlah kandidat juga dibatasi, sepertinya proses ini berlangung sangat ketat dan hanya orang-orang yang punya nilai 'plus' yang dipilih menjadi BPS PEP.

Sebelumnya, saya ingin menjelaskan dulu dengan singkat kenapa saya memilih Pertamina untuk jadi perusahaan tempat saya bekerja. Of course, Pertamina adalah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang migas. And I guess, it would be great if Pertamina become my first company to work, and also the last. Hehehe. Jadi, lolos untuk jadi bagian dari BPS adalah one of my biggest achievement in my life :')

Actually, sebelum bekerja, saya cukup sering terlibat dalam proses rekrutmen awal untuk Pertamina, baik itu bagian hulu (Pertamina EP) atau hilir (Pertamina Persero) karena pernah bekerja sebagai associate di Biro Psikologi Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan dan skill yang saya miliki, saya terbiasa menjadi Recruitment Officer dalam proses Psikotest.

Ada beberapa tahap yang saya lalui dalam proses ini, satu-persatu akan saya jelaskan sebagai berikut.

1. Online Register
Di tahap awal, kita diharuskan mendaftarkan diri kita dan segala kelengkapan berkas yang kita miliki secara online di rekrutmen.pertamina-ep.com selengkap-lengkapnya. Jangan sampai ada satu hal pun yang tidak diisi, karena kelengkapan data merupakan salah satu syarat kita untuk lolos ke tahap berikutnya.

Pengumpulan data secara online ini memudahkan tim rekrutmen untuk menyortir siapa saja yang lolos tahapan administrasi dan siapa saja yang tidak. Perlu diketahui, IPK minimal untuk penerimaan pegawai Pertamina saat ini adalah 3.00 untuk BPS, dengan nilai TOEFL (bukan prediction test) minimal 475. Asal Universitas bukan menjadi syarat utama penerimaan. Cukup banyak lulusan universitas swasta yang bergabung di Pertamina, juga bukan berarti universitas ternama akan menjadi prioritas. 

2. Tes Online Bahasa Inggris
Setiap pengumuman tahapan tes akan diberitahukan melalui web resmi Pertamina EP. Oleh karenanya, kita diharuskan untuk sering mengecek account kita untuk mengetahui kelanjutan proses application masing-masing. 
Setelah lolos tahapan administrasi, kita diminta untuk melakukan tes online bahasa Inggris dengan cara mengerjakan tes selama 90 menit di halaman web tertentu.

Tes bahasa Inggris yang diberikan berupa multiple choice dan akan sangat banyak kesempatan bagi kita untuk membuka kamus atau google translate. Namun untuk efisiensi, saya sarankan untuk tidak menggunakan tools apapun karena akan mempersulit kita dalam pengerjaan. Tes yang diberikan cukup sederhana, berkaitan dengan vocabulary juga grammar. Tes ini dapat dilakukan kurang dari 1 jam bila sungguh-sungguh. Bila sebelumnya belum terbiasa dengan tes online, kamu bisa mencari latihan soal TOEFL bahasa inggris di internet dengan latihan mengkroscek hasil pengerjaan dengan kunci jawabannya.

3. Psikotes
Sampai tahap ini, peluang kelulusan masih sangat tinggi. Bila sudah lolos tahapan tes online bahasa Inggris, kamu akan diminta untuk mengikuti Tes Psikologi di kota terdekat dengan domisili yang kamu submit pada saat pendaftaran. Karena saya tinggal di Cimahi Selatan, maka saya mengikuti Psikotes di Bandung. Kebetulan saya tes di BPIP Unpad, Dago.
Apa saja yang dites?
Sampai saat ini Pertamina masih melakukan tes psikologi dengan alat tes umum yang cukup sering digunakan di berbagai proses rekrutmen perusahan. Sebagai bocoran, yang digunakan adalah alat tes intelegensi, grafis, dan ketahanan kerja. 

Saya akan membagi pengetahuan tentang salah satu tes yang dilakukan, yaitu mengenai tes Pauli.
Pernah lihat tes menjumlahkan angka dari atas ke bawah dengan ukuran kertas superbesar? Nah itu yang dinamakan Pauli.
Untuk standar Pertamina, penghitungan yang harus kita peroleh adalah minimal sebanyak 2700 angka. Artinya, kita harus melakukan paling tidak lebih dari 2700 penjumlahan dengan akurat. Untuk satu halaman yang kita kerjakan, kita sudah mengerjakan 2000 penjumlahan, artinya dengan mengerjakan 1,5 halaman pauli sebetulnya kita sudah dinilai rata-rata baik. Jangan lupa, perhatikan akurasi penjumlahan  semaksimal mungkin. Jangan sekali-kali berpikir bahwa ada cara cepat atau cara paling mudah untuk mengerjakan Pauli. Sesungguhnya, para skorer terutama para Psikolog yang memeriksa hasil pengerjaan kita akan tahu mana yang dilakukan dengan serius dan mana yang dilakukan dengan cara-cara curang. Oleh karenanya, bekerjalah sebaik mungkin dari atas ke bawah, kolom demi kolom.

Saran dari saya, persiapkan kemampuan fisik dan non fisik semaksimal mungkin. Keluarkanlah potensi maksimal kamu dalam berpikir juga mengingat. Jangan lupa untuk menggunakan kreativitas. Semua hal akan baik bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Sebenarnya akan sangat banyak aspek yang harus diperhatikan saat psikotes, namun untuk lebih jelas silakan baca post saya yang lalu tentang psikotes di sini. Yang jelas, buatlah hasil tes tersebut sesuai dengan kepribadian anda, bukan aturan dari buku-buku primbon, atau tips-tips psikotes yang tidak jelas asal-usulnya.


4. Interview
Tahap selanjutnya adalah tahap wawancara. Di tahap ini cukup banyak peserta yang terkena cutting sehingga hanya tersisa kira-kira 10-20% saja dari total peserta di tahapan sebelumnya. Waktu itu, karena saya melamar untuk posisi HR, saya diwawancara langsung oleh Recruitment specialist juga Vice President dari HR Pertamina EP. Di sini, kita dituntut untuk dapat menjual diri kita dengan sangat baik agar pihak Pertamina 'tertarik' untuk membeli kita dan mengambil manfaat dari kemampuan yang kita miliki untuk perusahaannya.
Di Pertamina EP sendiri, saya merasa proses rekrutmen ini berjalan cukup unik dan agak-agak berbeda dengan interview yang lainnya. Di perusahaan lain, dalam interview saya lebih sering ditanya tentang pendidikan formal, kemampuan akademik, dan lain sebagainya. Namun, saat interview di PEP, saya justru diminta untuk menyanyi. Yap, MENYANYI.
Sebelum interview, biasanya kita diminta untuk mengisi formulir riwayat hidup selengkap mungkin sampai tentang hobby dan cita-cita kita. Saya senang bermain musik, pernah bergabung dalam band, dan menyukai hal-hal yang berhubungan dengan hiburan. Oleh karenanya, saya merasa hal itu cukup unik untuk disampaikan. Pihak recruiter tampaknya cukup tertarik dengan itu sehingga saya diminta menyanyi.

Saran saya, jelaskanlah kemampuan kita dari mulai akademis sampai non akademis yang menjadi nilai plus diri kita sekaligus pembeda diri kita dengan orang lain. Pertamina EP membutuhkan orang-orang yang out of the box, yang mengetahui kelebihan dirinya meskipun sederhana tapi bisa menonjolkannya di depan orang banyak. Di angkatan saya sendiri, ada orang-orang unik yang memang memiliki nilai tambah, misalnya juara billiar, atau olahraga lain. Namun tentu selain itu kita juga harus capable untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan kita nanti di tempat bekerja.

5. Medical Check Up
Setelah melalui tahap Interview, tahapan medical check up (medcek) adalah tahap krusial yang patut dijalani. Tentu, hal ini dilakukan karena Pertamina ingin pegawai yang dimilikinya sehat walafiat dari atas kepala hingga ujung kaki. Kebugaran fisik merupakan salah satu aspek penting yang diharuskan oleh Pertamina. Bukan hanya karena tunjangan kesehatan yang nanti akan dibayarkan penuh bagi pegawainya, tapi pekerjaan di Pertamina memang menuntut kita untuk memiliki badan bugar.

Kita akan diberikan pengumuman kelolosan satu minggu sebelum medical check up. Artinya, kita masih punya waktu 1 minggu untuk mempersiapkan kondisi badan kita semaksimal mungkin. Apa saja yang diperiksa? Semuanya. Dari mulai darah, urin, feses, mata, telinga, paru-paru, jantung, dan keadaan fisik. 
Pertamina EP biasanya melakukan semua pemeriksaan tubuh di laboratorium. Berbeda dengan Pertamina Persero yang biasanya ada tes lari di lapangan, PEP melakukannya di atas threadmill dengan diagnostik yang lebih sensitif dengan alat-alat kedokteran. 
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, perhatikan asupan makanan semaksimal mungkin. Saat itu, saya sangat menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh dengan cara mengonsumsi oatmeal setiap hari. Kebetulan hobi saya makan bebek, sehingga saya merasa harus mengeluarkan dulu kolesterol yang saya miliki dengan menyerapnya melalui oatmeal. Demi medcek, saya mendadak jogging tiap pagi. Jangan lupa konsumsi sayuran dan susu. Yang jelas, untuk satu minggu sebelum medical check up, lupakanlah makanan yang rasanya 'tidak benar'. Untuk perokok, bisa dikurangi dulu rokoknya sebentar ya biar kuat lari di threadmill nya.. Tapi ingat, jangan sampai kita tidak makan makanan apapun dengan niat 'membersihkan darah'. Justru, makanlah dengan porsi normal, tidak berlebihan, kurangi begadang, dan yang jelas perbanyak asupan makanan yang bergizi.


6. Pengumuman Kelulusan
Tahap terakhir adalah pengumuman kelulusan. Untuk beberapa divisi misalnya Refinery/ Keuangan, mereka diminta untuk wawancara lagi dengan direktur keuangan sebelum pengumuman. Namun, saat itu posisi HR tidak diminta untuk interview lagi. Alhamdulilah, setelah menunggu kurang lebih 1 bulan dari tahapan medcek, pengumuman pun tiba. Hasil diumumkan lewat account Pertamina EP dan juga e-mail. Selain itu, kita juga dikirimi surat dari Pertamina EP langsung ke rumah. Dari situ, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai persiapan kita untuk masuk Pertamina Learning Center nanti.

Demikian rangkaian proses rekrutmen Pertamina EP yang saya ikuti kurang lebih dari bulan April hingga November. Proses ini memang cukup panjang dan sangat membuat galau para pesertanya. But, believe me, this is really worth it. 
Namun, ternyata perjuangan tidak sampai di sini. Bulan-bulan berikutnya akan lebih menantang tidak hanya fisik tapi juga mental. Pertamina sangat membutuhkan orang-orang baru, energi baru, yang tangguh dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajibannya. Visi kita adalah menjadi perusahaan  energi kelas dunia. Tentu cita-cita itu tidak akan semata-mata diraih bila sumber daya manusia nya tidak optimal dalam mengeluarkan potensinya.

Di posting berikutnya, saya akan berbagi tentang proses kegiatan Kewiraan, yaitu pedidikan Pembinaan Mental dan Disiplin bagi siswa BPS yang diterima di Pertamina EP.

Sukses :)

Sunday, June 29, 2014

Alasan-alasan Mengapa Seseorang Diam dalam Rapat



Wise man say Silence is Golden..
but for nowadays I think that sentence is no longer valid, for some situation we are pushed to be more vocal for being included in a meeting, debate or something like that..
tapi untuk beberapa orang, perilaku diam masih menjadi pilihan (kadang bagi saya juga). Misalnya dalam meeting di kantor, ada situasi tertentu yang membuat kita berada pada suatu pilihan, harus berbicara atau diam. Kadang, dalam hal tertentu kita lebih memilih untuk diam padahal kita bisa saja berbicara... kenapa ya?
Berikut alasan mengapa seseorang lebih memilih untuk diam.

1. Tidak tahu.
Seseorang akan memilih untuk diam apabila dirinya tidak tahu apa yang harus dikatakan. Hal ini terjadi karena dirinya tidak memiliki bekal berbicara.

2. Tahu, tapi takut untuk berbicara.
Seseorang memilih untuk diam dengan alasan karena meskipun ia tahu apa yang harus dikatakan, tapi dia takut untuk berbicara. Alasannya macam-macam, bisa takut salah, malu, atau segan kepada lawan bicara.

3. Tahu, tidak takut berbicara, tapi biasanya orang lain selalu mematahkan pendapat tersebut.
Hal ini terjadi dengan seseorang yang biasanya punya bos/ atasan atau bahkan rekan kerja yang tidak kooperatif. Kadang, saat dirinya berbicara atau mengungkapkan pendapat, ia selalu mendapatkan penolakan sehingga ia memilih untuk diam saja meskipun ide nya itu brillian.

4. Tahu, tidak takut berbicara, ada kesempatan didengar, tapi tidak yakin usul/ sarannya akan dilakukan.
Biasanya orang semacam ini sudah lelah dengan segala usaha atau perkataan yang ia lontarkan saat rapat, karena seringnya tim yang ia miliki tidak memiliki kompetensi atau bahkan kemauan untuk mengerjakan ide yang ia utarakan tersebut.

5. Tahu, tidak takut berbicara, ada kesempatan didengar, yakin usulnya akan dilakukan tapi sistem yang berjalan tidak memungkinkan usulan tersebut dijalalankan dengan baik.
Biasanya perusahaan/ organisasi besar yang sudah memiliki sistem yang statis membuat kita kesulitan dalam membuat perubahan baru atau usulan yang fundamental. Orang-orang seperti ini lebih memilih untuk diam karena memang sistem yang berjalan sudah tidak bisa diapa-apakan lagi.

6. Apatis.
Kalau sudah apatis dengan keadaan, segala alasan apapun sudah tidak bisa membuat seseorang berbicara.

Mudah-mudahan kita yang masih takut berbicara di depan rapat masih dalam tahap 2, atau paling tinggi 3.. karena kalau sudah terbentur dengan sistem.. apalagi sampai kebiasaan tersebut membuat kita apatis, akan sangat sulit mengembalikan keyakinan kita kembali ke proses bisnis yang produktif di organisasi tersebut.




Monday, May 19, 2014

Rumitnya Eksplorasi di Indonesia

Untuk kalian yang ingin lebih mengetahui mengenai sekelumit permasalahan terkait dengan eksplorasi minyak dan gas di Indonesia, mari kita simak artikel berikut.. 


Dari Energia, Edisi 09 Tahun I, Tabloid Cetak dan Elektronik PT Pertamina EP

Sunday, May 4, 2014

Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel, D I Yogyakarta

Been long time not to post anything on this blog.
Beberapa hari kemarin saya baru berkunjung ke DI Yogyakarta untuk mengikuti pelatihan Management Outsourcing. Kita bahas isi pelatihannya nanti, sekarang saya ingin sharing tentang hotel yang saya tempatin 3 malam kemarin. Sesuai dengan judulnya.

Sebenarnya awal bulan Maret yang lalu saya sempat ke Jogjakarta juga.. tapi berhubung misi nya jauh berbeda, jadi gak sempat sharing tentang pengalaman saat itu.
But, Jogjakarta always be an interesting place to go!
Stasiun Tugu, Jogjakarta

Sampai di Jogjakarta pukul 2 siang, saya langsung check in di Jambuluwuk Malioboro Hotel. Saya memilih hotel ini karena pada saat itu hotel yang dipakai untuk pelatihan ternyata kamarnya penuh semua, so I took this hotel because my friend recommended it to me. It was a boutique hotel, average with 4 stars hotel.

credit to : http://arsitekturina.blogspot.com/2012/03/jambuluwuk-malioboro-boutique-hotel.html


Located in Jl. Gajah Mada no. 67 Yogyakarta, hotel ini cukup unik dan feel homy. I thought it was near and can be reached by walking from Malioboro but sadly I was wrong. Tapi it's okay soalnya kemarin emang cukup padat jadwalnya kalau harus jalan-jalan di Malioboro..

So here are the pictures I took there from my phone..


Lobi Hotel


Pintu masuk

Deluxe Room, The Highest Floor

The Screen is wide, love it.

Good pillow is a must.

there's a batik lounge up there
 
ada gamelan di samping pintu masuk, kalau pagi-pagi gamelannya dimainin lho.

salah satu menu breakfast

menu breakfast yang lain

baru kali ini liat jejeran jenis minuman yang lengkap banget buat breakfast

swimming pool

nice place to relax

swimming pool in other view


Hal yang menyenangkan dari Kota Jogja adalah banyaknya kesenian tradisional yang masih dipertahankan oleh orang-orang setempat. Di pusat kota masih banyak pedagang makanan tradisional yang menjajakan makanan atau minuman khas jawa, berbeda dengan kota lainnya yang kadang anak-anak muda nya sudah tidak mau lagi mempertahankan budaya asli di daerahnya.
Tidak hanya makanan, pakaian, kerajinan tangan dan keramahtamahannya yang ada di kota ini selalu membuat saya ingin lagi kembali. Rasanya tidak cukup untuk menghabiskan 2-3 hari saja di kota Jogja, apalagi ditambah dengan keperluan dinas di mana saya harus mengikuti pelatihan tentang ketenagakerjaan.
Rencananya bulan ini saya akan kembali ke sana untuk mengikuti acara family gathering fungsi HR. Kami akan berkunjung ke Prambanan untuk menikmati Sendratari Ramayana dan melakukan beberapa kegiatan outbond, just wait for the report yaaa...


Wednesday, April 2, 2014

Tentang Pertamina dan Rekrutmen Pertamina

Sebagai HR dan ex BPS (Bimbingan Profesi Sarjana) di Pertamina EP, saya sering sekali mendapat pertanyaan perihal bagaimana sih proses rekrutmen di sana? Tahapannya berapa banyak? Apa aja? Wajar memang, karena Pertamina masih jadi salah satu perusahaan yang diminati oleh lulusan perguruan tinggi di Indonesia.. if you know what I mean..
Sebetulnya saya pernah posting tentang proses ini di blog saya sebelumnya. Tapi gak ada salahnya kalau saya coba sharing lagi di sini. :)

Di sini saya jelaskan dulu mengenai gambaran umum tentang perusahaan Pertamina itu sendiri.. atau di Kaskus biasa dipanggil 'Mpok Minah' sama kaskuser saking seringnya diomongin.. don't know why... hahaha.

Tapi sebelum kita bahas tentang Rekrutmen, ada baiknya mengerti dulu apa itu Pertamina dan bisnis-bisnisnya Pertamina.
Apa sih yang pertama kali terlintas di pikiran kamu waktu pertama kali dengar kata "Pertamina"?
Pasti gak jauh dari gambar ini ya..

SPBU Pertamina

Hehehe.. Jadi yang masuk Pertamina bakal ngurusin SPBU??? Ya nggak lah..
Bentar.. bentar.. sebelum masuk ke situ, kita belajar dulu tentang Pertamina.

What is Pertamina?

Pertamina adalah perusahaan BUMN yang memiliki banyak anak perusahaan. Baru tau kan?
yap.. Pertamina (Persero) memiliki beberapa anak perusahaan di usaha Hulu (eksplorasi dan produksi migas) dan Hilir (pengolahan, pemasaran). Anak perusahaan tersebut di antara nya adalah PT Pertamina EP sebagai perusahaan Hulu/ Upstream yang bertanggung jawab dalam bidang Eksplorasi dan Produksi Migas, PT Pertamina Hulu Energi yang bertanggung jawab dalam explorasi wilayah-wilayah kerja baru, PT Pertamina Gas/ Pertagas (eksploitasi Gas Bumi), PT Pertamina Drilling Services (jasa pemboran dalam direktorat hulu), PT Pertamina Patra Niaga (perdagangan BBM, pengelolaan armada, depot), PT Pertamina Retail (usaha retail, SPBU dll). Pertamina juga punya beberapa anak perusahaan lain yang tidak bergerak dalam sektor migas, misalnya Pertamedika (kesehatan), Pelita Air (Maskapai Penerbangan) dan lain lain.

Kantor Pertamina (Persero) di Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta.


Jadi jelas ya bedanya Pertamina (Persero) dengan Pertamina yang lain apa.. Kita sebagai pekerja Pertamina EP lebih sering manggil perusahaan induk kita sebagai "Persero".Jadi bisa kelihatan kan mana perusahaan yang bergerak di Hulu dan Hilir..

Orang awam memang kadang gak peduli dengan banyaknya anak-anak perusahaannya Persero ini.. tapi wajar karena memang induknya satu, Pertamina. Cuma memang sektor bisnis nya yang berbeda-beda. Masalah pembagian anak-anak perusahaan ini adalah karena adanya  wujud implementasi amanat UU No.22 tahun 2001 yang mewajibkan PT Pertamina (Persero) untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.

Nah, setelah pembedaan mana sektor hulu dan hilir, di Pertamina (Persero) sendiri punya beberapa Direktorat (yang dipimpin oleh Direktur). Direktorat tersebut antara lain Direktorat Upstream, Pengolahan/ Refinery, Pemasaran dan Niaga (Marketing & Trading),Sumber Daya Manusia, Keuangan, Umum, Internal Audit, Gas, Corporate Secretary, dan Legal Counsel (maaf kalau ada yang kurang.. gak gitu hafal semua Persero soalnya :p). Setiap Direktorat akan membawahi sektor-sektor tertentu yang bisa jadi hubungannya akan berbeda-beda satu sama lain.


For your information, sekarang semua tahapan penerimaan pekerja baru Pertamina dan anak perusahaannya akan melalui satu gerbang yaitu dari Pertamina (Persero). Dulu, setiap anak perusahaan diberi kuasa untuk merekrut S1 Freshgraduate untuk ditempatkan di perusahaannya itu. Untuk sekarang, khusus untuk BPS (S1) akan diatur oleh Pertamina (Persero). Sehingga untuk penerimaan BPS di Pertamina EP pun akan melalui Persero dulu.

How is Pertamina Recruitment Process?


Sebelumnya, saya ingin menjelaskan dulu dengan singkat kenapa saya memilih Pertamina untuk jadi perusahaan tempat saya bekerja. Of course, Pertamina adalah perusahaan BUMN terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang migas. And I guess, it would be great if Pertamina become my first company to work. Jadi, lolos untuk jadi bagian dari BPS adalah one of my biggest achievement in my life :')

Actually, sebelum bekerja, saya cukup sering terlibat dalam proses rekrutmen awal untuk Pertamina, baik itu bagian hulu atau hilir karena pernah bekerja sebagai associate di Biro Psikologi Universitas Padjadjaran. Dengan latar belakang pendidikan dan skill yang saya miliki, saya terbiasa menjadi Recruitment Officer dalam proses Psikotest.

Sebelum recruitment ditangani oleh Persero, saya masuk ke Pertamina EP dari gerbang EP, sehingga saya disebut EP-hired. Mungkin akan ada beberapa perbedaan dengan Persero-hired, but anyway saya akan mencoba menjelaskan beberapa tahapan Recruitment EP waktu saya ikut tahun 2012 lalu.

1. Online Register
Di tahap awal, kita diharuskan mendaftarkan diri kita dan segala kelengkapan berkas yang kita miliki secara online selengkap-lengkapnya. Jangan sampai ada satu hal pun yang tidak diisi, karena kelengkapan data merupakan salah satu syarat kita untuk lolos ke tahap berikutnya.

Pengumpulan data secara online ini memudahkan tim rekrutmen untuk menyortir siapa saja yang lolos tahapan administrasi dan siapa saja yang tidak. Perlu diketahui, IPK minimal untuk penerimaan pegawai Pertamina saat ini adalah 3.00 untuk BPS, dengan nilai TOEFL (bukan prediction test) minimal 475. Asal Universitas bukan menjadi syarat utama penerimaan. Cukup banyak lulusan universitas swasta yang bergabung di Pertamina, juga bukan berarti universitas ternama akan menjadi prioritas.



2. Tes Online Bahasa Inggris
Setiap pengumuman tahapan tes akan diberitahukan melalui web resmi Pertamina. Oleh karenanya, kita diharuskan untuk sering mengecek account kita untuk mengetahui kelanjutan proses application masing-masing.
Setelah lolos tahapan administrasi, kita diminta untuk melakukan tes online bahasa Inggris dengan cara mengerjakan tes selama 90 menit di halaman web tertentu.

Tes bahasa Inggris yang diberikan berupa multiple choice dan akan sangat banyak kesempatan bagi kita untuk membuka kamus atau google translate. Namun untuk efisiensi, saya sarankan untuk tidak menggunakan tools apapun karena akan mempersulit kita dalam pengerjaan. Tes yang diberikan cukup sederhana, berkaitan dengan vocabulary juga grammar. Tes ini dapat dilakukan kurang dari 1 jam bila sungguh-sungguh. Bila sebelumnya belum terbiasa dengan tes online, kamu bisa mencari latihan soal TOEFL bahasa inggris di internet dengan latihan mengkroscek hasil pengerjaan dengan kunci jawabannya.

3. Psikotes
Sampai tahap ini, peluang kelulusan masih sangat tinggi. Bila sudah lolos tahapan tes online bahasa Inggris, kamu akan diminta untuk mengikuti Tes Psikologi di kota terdekat dengan domisili yang kamu submit pada saat pendaftaran. Karena saya tinggal di Cimahi Selatan, maka saya mengikuti Psikotes di Bandung. Kebetulan saya tes di BPIP Unpad, Dago.
Apa saja yang dites?
Sampai saat ini Pertamina masih melakukan tes psikologi dengan alat tes umum yang cukup sering digunakan di berbagai proses rekrutmen perusahan. Sebagai bocoran, yang digunakan adalah alat tes intelegensi, grafis, dan ketahanan kerja.

Saran dari saya, persiapkan kemampuan fisik dan non fisik semaksimal mungkin. Keluarkanlah potensi maksimal kamu dalam berpikir juga mengingat. Jangan lupa untuk menggunakan kreativitas. Semua hal akan baik bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Sebenarnya akan sangat banyak aspek yang harus diperhatikan saat psikotes, yang jelas, buatlah hasil tes tersebut sesuai dengan kepribadian kamu, bukan aturan dari buku-buku primbon, atau tips-tips psikotes yang tidak jelas asal-usulnya.


4. Interview User
Tahap selanjutnya adalah tahap wawancara. Di tahap ini cukup banyak peserta yang terkena cutting sehingga hanya tersisa kira-kira 10-20% saja dari total peserta di tahapan sebelumnya. Waktu itu, karena saya melamar untuk posisi HR, saya diwawancara langsung oleh Recruitment specialist juga Vice President dari HR Pertamina EP. Di sini, kita dituntut untuk dapat menjual diri kita dengan sangat baik agar pihak Pertamina 'tertarik' untuk membeli kita dan mengambil manfaat dari kemampuan yang kita miliki untuk perusahaannya.
Di Pertamina EP sendiri, saya merasa proses rekrutmen ini berjalan cukup unik dan agak-agak berbeda dengan interview yang lainnya. Di perusahaan lain, dalam interview saya lebih sering ditanya tentang pendidikan formal, kemampuan akademik, dan lain sebagainya. Namun, saat interview di PEP, saya justru diminta untuk menyanyi. Yap, MENYANYI.
Sebelum interview, biasanya kita diminta untuk mengisi formulir riwayat hidup selengkap mungkin sampai tentang hobby dan cita-cita kita. Saya senang bermain musik, pernah bergabung dalam band, dan menyukai hal-hal yang berhubungan dengan hiburan. Oleh karenanya, saya merasa hal itu cukup unik untuk disampaikan. Pihak recruiter tampaknya cukup tertarik dengan itu sehingga saya diminta menyanyi.

Saran saya, jelaskanlah kemampuan kita dari mulai akademis sampai non akademis yang menjadi nilai plus diri kita sekaligus pembeda diri kita dengan orang lain. Pertamina EP membutuhkan orang-orang yang out of the box, yang mengetahui kelebihan dirinya meskipun sederhana tapi bisa menonjolkannya di depan orang banyak. Di angkatan saya sendiri, ada orang-orang unik yang memang memiliki nilai tambah, misalnya juara billiar, atau olahraga lain. Namun tentu selain itu kita juga harus capable untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan kita nanti di tempat bekerja.

5. Medical Check Up
Setelah melalui tahap Interview, tahapan medical check up (medcek) adalah tahap krusial yang patut dijalani. Tentu, hal ini dilakukan karena Pertamina ingin pegawai yang dimilikinya sehat walafiat dari atas kepala hingga ujung kaki. Kebugaran fisik merupakan salah satu aspek penting yang diharuskan oleh Pertamina. Bukan hanya karena tunjangan kesehatan yang nanti akan dibayarkan penuh bagi pegawainya, tapi pekerjaan di Pertamina memang menuntut kita untuk memiliki badan bugar.

Kita akan diberikan pengumuman kelolosan paling tidak satu minggu sebelum medical check up. Artinya, kita masih punya waktu 1 minggu untuk mempersiapkan kondisi badan kita semaksimal mungkin. Apa saja yang diperiksa? Semuanya. Dari mulai darah, urin, feses, mata, telinga, paru-paru, jantung, dan keadaan fisik.

Saat saya dulu dites, semua pemeriksaan tubuh dilakukan di laboratorium, berbeda dengan Pertamina Persero yang biasanya ada tes lari di lapangan. 
Sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, perhatikan asupan makanan semaksimal mungkin. Saat itu, saya sangat menjaga kadar kolesterol di dalam tubuh dengan cara mengonsumsi oatmeal setiap hari. Demi medcek, saya mendadak jogging tiap pagi. Jangan lupa konsumsi sayuran dan susu. Yang jelas, untuk satu minggu sebelum medical check up, lupakanlah makanan yang rasanya 'tidak benar'. Untuk perokok, bisa dikurangi dulu rokoknya sebentar ya biar kuat lari di threadmill nya.. Tapi ingat, jangan sampai kita tidak makan makanan apapun dengan niat 'membersihkan darah'. Justru, makanlah dengan porsi normal, tidak berlebihan, kurangi begadang, dan yang jelas perbanyak asupan makanan yang bergizi.


6. Pengumuman Kelulusan
Tahap terakhir adalah pengumuman kelulusan. Untuk beberapa divisi misalnya Keuangan, mereka diminta untuk wawancara lagi dengan direktur keuangan sebelum pengumuman. Namun, saat itu posisi HR tidak diminta untuk interview lagi. Alhamdulilah, setelah menunggu kurang lebih 1 bulan dari tahapan medcek, pengumuman pun tiba. Hasil diumumkan lewat account Pertamina EP dan juga e-mail. Selain itu, kita juga dikirimi surat dari Pertamina EP langsung ke rumah. Dari situ, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai persiapan kita untuk masuk Pertamina Learning Center nanti.

Jadi begitulah rangkaian proses rekrutmen Pertamina EP yang saya ikuti kurang lebih dari bulan April hingga November 2012. Proses ini memang cukup panjang dan sangat membuat galau para pesertanya. But, believe me, this is really worth it.


Salah satu proses bisnis Pertamina, Pengolahan Minyak.


Di post yang lain saya akan menjelaskan tentang proses bisnis PT Pertamina EP tempat saya bekerja.

Wednesday, March 19, 2014

Apakah kamu orang yang defensif?

Di posting kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu jenis tipe dari serangkaian kepribadian dilihat dari bagaimana seseorang menghadapi suatu masalah dan menghadapi kritikan.

What is defensive?
Ada tipe orang yang sangat mudah menerima kritik dari rekan kerja, dari atasan, bahkan dari bawahan tentang perfoma kerjanya. Namun ada juga tipe orang yang sangat sulit menerima kritikan dan bersikeras bahwa perilaku yang dilakukannya tersebut adalah yang paling benar meskipun ternyata perilaku tersebut terbukti salah.
Tipe orang yang kedua ini dinamakan dengan defensif. Meskipun ada alasan untuk menjadi defensif pada situasi tertentu, tapi sifat ini tidak dianjurkan. Kepribadian ini tidak akan membuat kamu sukses, tidak juga membuat kamu memiliki hubungan yang lebih erat dengan orang lain. Menjadi seseorang yang defensif berarti membuat sinyal yang buruk terhadap relasi anda baik di dalam hubungan pekerjaan ataupun sehari-hari. Tipe orang seperti ini mencirikan anda sebagai orang yang tertutup, berpikiran insecure, dan terlalu emosional.

Examples of Defensive Behaviors
Berikut beberapa contoh perilaku yang biasanya dimiliki oleh orang yang defensif..
Apakah ada di antara kamu yang sering merasakan hal seperti di bawah ini?

  1. Apabila saya mendapatkan feedback/ masukan negatif dari orang lain, selalu ada alasan-alasan di kepala saya yang menyatakan bahwa masukan tersebut tidak benar dan perilaku yang saya lakukan sangat beralasan.
  2. Saya sering berbicara dengan cepat dan menyatakan kalimat dengan banyak poin-poin tanpa mengambil jeda untuk bernafas.
  3. Saya sering berhenti mendengarkan apa yang sedang dibicarakan oleh rekan saya (apabila terlintas sesuatu yang tidak saya setujui).
  4. Saya mencari justifikasi bahwa pekerjaan saya tidak berhubungan dengan kemampuan atau usaha yang saya lakukan. (misal dengan berkata bahwa : "Anda tidak memberikan saya waktu yang cukup untuk menyelesaikan ini...", atau "Dia tidak menyediakan ..... agar aku bisa menyelesaikan tugas ini.")
  5. Jantung saya berdetak cepat saat saya mulai mendapatkan feedback/ umpan balik, terutama saat diskusi kelompok.
  6. Saya memulai respon saya terhadap feedback dengan kata 'tapi..'
  7. Saya memberikan respon atas kritik terhadap saya dengan cara mengkritik pekerjaan orang lain juga.
  8. Saya menggunakan sarkasme untuk 'membelokkan' kritikan terhadap saya
  9. Saya melipat kedua tangan saya dan menutupi badan saya dari orang yang memberikan umpan balik/ feedback pada saya.
  10. Saya tersenyum dan mengangguk-anggukan kepala dengan alasan agar orang yang memberi kritikan pada saya cepat selesai bicara 
Bila paling tidak 6 diantara 10 pernyataan tersebut seringkali kamu rasakan, mungkin kamu termasuk kepada golongan orang yang defensif.

If yes, why don't you continue read this... 

Why people become defensive?
Sebenarnya, menjadi defensive merupakan bentuk ekstrim dari mekanisme pertahanan diri, atau dalam Psikoanalisa sering disebut dengan defense mechanism. Setiap manusia yang normal akan memiliki mekanisme pertahanan dirinya masing-masing. Yang membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya adalah jenis defense apa yang digunakan. Mengenai jenis defense, lain kali akan saya jelaskan di posting yang berbeda :)

Kebutuhan untuk mempertahankan diri muncul dalam diri seseorang yang defensif. Ia senantiasa mempertahankan hak serta segala sesuatu yg menurut dirinya baik. Jika kebutuhan ini begitu besar dalam diri seseorang melebihi kebutuhan-kebutuhan lainnya maka seseorang dinamakan memiliki kepribadian defensif.
Ciri-ciri orang dengan kepribadian defensif biasanya memiliki prinsip kuat dalam mempertahankan pendapatnya. Ia lebih suka mengerjakan pekerjaannya sendiri tanpa dibantu orang lain. Orang ini terkadang tertutup, sulit untuk bicara dan keras kepala.
Seorang individu yg defensif selalu terbiasa berada pada situasi yang stressful karena ia selalu memiliki dorongan yang kuat untuk 'menahan' mental situasi-situasi yang tidak ia senangi. Apabila tingkat agresifitas individu yg bersangkutan cukup tinggi maka ia akan bertahan dengan melakukan penyerangan. Penyerangan seperti apa yang dimaksud? Bisa jadi bersifat agresif destruktif, atau bahkan sama sekali apatis.

Seseorang yang defensif selalu mencari sesuatu yang dapat menutupi kesalahan diri nya.

Menjadi seseorang yang defensif sebenarnya bukan tanpa alasan. Sifat ini muncul karena latar belakang pengalaman yang kompleks dan melekat kepada kepribadian seseorang. Berikut faktor-faktor yang menjadi alasan mengapa seseorang bisa bersifat defensif.
  • Tidak siap merasakan sakitnya dikritik
Perasaan tidak enak yang muncul saat dikritik akan berdampak berbeda-beda pada setiap orang. Bagi orang yang senang mengembangkan diri dan membuat perbaikan-perbaikan, sebuah kritik bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan dan sama sekali tidak menyakitkan. Namun, bagi orang-orang yang defensif, rasa tidak enak saat dikritik akan mengakibatkan proses mentalnya 'disturbed' sehingga muncul perasaan ingin mempertahankan diri.

  • Tidak suka menerima perubahan
Kepribadian seseorang sangat erat kaitannya dengan bagaimana orang tersebut bertindak terhadap perubahan. Dengan mendapat kritikan negatif, ada sesuatu dari luar yang mendorong dirinya untuk melakukan perubahan. Untuk orang yang tidak suka dengan perubahan (biasanya orang yang konvensional, keras kepala, malas untuk berubah) sebuah kritikan bisa menjadi suatu ancaman sehingga perilaku yang dikeluarkan setelah mendapat kritik adalah mempertahankan diri dan malah meyakinkan orang lain bahwa perilakunya yang salah itu benar.

Can we change the defensive personality?  
Merubah kepribadian bukan sesuatu yang mudah, tapi bisa dilakukan dengan perlahan dengan membiasakan diri. Mulailah belajar untuk 'membaca' sinyal diri kamu. Apabila perasaan tidak enak itu muncul saat menerima kritikan, mulailah mengendalikan emosi dan mengontrol nafas. Yakinkan dirimu bahwa kritik yang akan diterima akan membuatmu lebih baik dan memperkaya diri. Pupuklah rasa ingin tahu dan kemauan untuk belajar sesuatu yang baru. Meski terkadang sulit melawan perasaan tidak enak itu, pada akhirnya kamu akan menemukan perasaan yang lega bahwa kamu sudah bisa mengontrol ego mu sendiri. Perlahan tekanan di lingkungan akan menghilang, orang yang dapat mengontrol defensiveness juga dapat meningkatkan kualitas obrolan di dalam sebuah team bahkan meningkatkan nilai kamu dalam sebuah hubungan kerja.

But afterall, penulis juga sedang melawan sifat defensif yang selama ini melekat pada kepribadian. Ada kala nya kita harus belajar menerima kekurangan dan mengisinya dengan pengetahuan baru yang jauh lebih bermakna :)




Sumber :
- Psychology Today http://www.psychologytoday.com/blog/making-your-team-work/201403/are-you-being-defensive
- Blogger : http://sitaskndr.blogspot.com/2012/02/12-kepribadian.html
- Dan pengalaman pribadi :p