Blog ini berisi tulisan dan artikel menarik seputar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Psikologi serta Dunia Kerja.
Mari berbagi ilmu dan pengalaman anda di sini!

Tuesday, February 20, 2018

Trend Kerja Dari Rumah, Mungkinkah?

Jawabannya : sangat mungkin!

Bahkan Dailymail UK menyebutkan bahwa orang-orang yang bekerja dari rumah lebih produktif dari pada orang yang bekerja di kantor. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat sudah sangat pesatnya perkembangan teknologi yang memungkinkan kita untuk bekerja secara remote dan tetap terkoneksi satu sama lain.
Jenis-jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah sangatlah banyak. Kalian bisa mencari info di berbagai platform pencari kerja freelance baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Meskipun saat ini sebenarnya kebutuhan software engineer masih sangat dicari, tapi tentunya pekerjaan lainpun sangat dibutuhkan.

Apa yang harus dipersiapkan untuk melakukan kerja dari rumah?


1. Perdalam skill bahasa inggris
Kebanyakan pemberi kerja yang memberikan kesempatan untuk kerja dari rumah memiliki basis bahasa Inggris. Hal ini penting karena untuk berkomunikasi dengan lancar dengan pihak perusahaan khususnya dari luar negri perlu kemampuan berbahasa yang lancar sehingga tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi.



2. Perbaiki Social Media
Mulai sekarang ubahlah perilaku yang tidak professional kamu di sosial media. Terlalu sering mengupload foto selfie atau curhatan-curhatan pribadi bisa membuat image kamu di mata perusahaan menjadi negatif dan terlalu kekanak-kanakkan. Di zaman teknologi seperti ini banyak perusahaan yang melakukan review kepribadian calon pekerja melalui sosial media.



3. Buat CV dalam bahasa inggris yang menarik
Kemampuan bahasa Inggrismu juga dapat dibuktikan dalam pembuatan CV/ Riwayat Hidup. Oleh karenanya buatlah CV bahasa inggris yang professional dan tidak berlebihan. Remember, less is more.


4. Mulai mencari kerja
Rajin-rajinlah mencari informasi tentang remote working di Google. Banyak situs yang menyediakan kesempatan bekerja dari rumah antara lain Appen.com, Leapforce.com, Upwork.com, Flexjobs.com, dan lain sebagainya. Jangan lupa sering membaca FAQs dan testimonials pemberi kerja sebelum apply job yang kamu inginkan. Waspadai penipuan dengan cara meminta uang untuk work permit atau yang lainnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan yang professional tidak akan meminta uang sepeserpun dari pencari kerja.

Jadi, tertarik untuk mencoba kerja dari rumah? Share pengalaman kalian ya!

Thursday, February 15, 2018

Mengelola Passion dalam Pekerjaan

Terkadang kita menemui masa di mana semangat dan passion kita tiba-tiba hilang dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal tersebut biasanya terjadi karena banyak hal antara lain misalnya karena kita terlalu lama dan rutin melakukan hal tersebut, karena sifat pekerjaannya yang tidak lagi menantang atau karena faktor lain yang tiba-tiba merusak semangat kita dalam bekerja. Hal itu sangat wajar terjadi karena manusia diciptakan bersama dengan emosi nya masing-masing. Emosi yang kita kelola setiap hari akan mengalami up and down seiring dengan kemampuan kita untuk tetap fokus atau sedikit 'longgar' dalam melakukan suatu aktivitas.
Namun saya memiliki sedikit tips atau saran dalam melakukan aktivitas pekerjaan yang sehari-hari kita lakukan agar senantiasa bersemangat dan 'awet' dalam mengelola mood positif. Hal ini tentu akan berbeda-beda di setiap orang, namun mudah-mudahan ini dapat menginspirasi anda dalam bekerja.


1. Bangun lebih pagi
Apapun yang dilaksanakan dengan terburu-buru tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik. Namun kita memang tidak bisa memungkiri bahwa terkadang bangun lebih pagi sulit dilakukan karena banyaknya aktivitas yang harus kita lakukan sebelumnya sehingga membuat kita lelah. Tetapi, apabila kita memiliki spare tambahan waktu di pagi hari, kita bisa melaksanakan beberapa aktivitas yang belum sempat kita lakukan di rumah misalnya sarapan, membuat kopi, atau sekedar mengevaluasi diri tentang apa yang kita lakukan di hari sebelumnya.




2. Evaluasi diri
Evaluasi diri adalah aktivitas yang kedengarannya sangat klise, namun hal ini akan sangat berpengaruh terhadap impact diri terutama psikologis kita di pagi hari. Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang sudah kita lakukan di hari sebelumnya akan membuat kita memiliki planning yang lebih terencana untuk melaksanakan kegiatan apa di hari ini.
Evaluasi diri yang paling saya senangi di pagi hari adalah beberapa menit setelah saya sampai kantor, sebelum membuka e-mail dan file-file di desktop, saya menyempatkan diri untuk membuka agenda harian dan re-check kembali tentang apa yang saya sudah lakukan di hari yang lalu dan hal apa yang harus saya lakukan pagi itu. Dengan meluangkan beberapa menit namun efektif, otak kita akan tersetting untuk melakukan hal yang sesuai dengan plan kita sepanjang hari.



3. Bersyukur
Hal yang paling penting dan menjadi pelengkap dari semuanya adalah senantiasa bersyukur. Apabila mood dan passion kita pudar, recheck kembali apa yang sudah kita peroleh selama ini. Bagaimana kerasnya usaha kita untuk dapat sampai ke tahap pekerjaan kita hari ini. Hayati kembali bagaimana perjuangan kita untuk mendapatkan pekerjaan dan menjalani hidup kita dengan rezeki yang diberikan oleh Perusahaan. Dengan menyadari semua itu terlalu sombong apabila kita tetap merasa bahwa pekerjaan yang kita useless dan tidak membuat perubahan apapun dalam hidup.


Bagaimana dengan anda? Apa yang anda lakukan untuk mengelola passion dalam pekerjaan anda? Share dengan saya di kolom komentar. Bye!

Wednesday, December 20, 2017

Pentingnya mahasiswa untuk bersikap profesional sebelum masuk dunia kerja.

Saya sering menerima permintaan magang atau Kerja Praktek di tempat saya bekerja. Tentu proses ini sudah sangat lumrah dan sangat sering terjadi di perusahaan terutama perusahaan yang memang menyerap tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang diajarkan di sekolahnya. Namun proses penerimaan Kerja Praktek atau Magang di perusahaan saya ini tergolong unik, karena sangat banyak sekali siswa/ mahasiswa yang ingin masuk ke sini untuk melakukan kerja praktek/ magang dan mendapatkan surat keterangan. Biasa jadi dengan surat keterangan tersebut nilai tambah CV pekerja dalam mencari kerja akan meningkat karena perusahaan ini tergolong populer. Terlebih lagi, lokasi tempat saya bekerja sangat strategis sehingga banyak siswa maupun mahasiswa yang ingin magang di sini.
Namun pada prakteknya tidak seindah itu, sebagai HRD saya sering dikomplain oleh para user karena menerima anak magang yang ternyata pribadinya tidak baik. Seharusnya anak magang mengikuti aturan dan tatatertib perusahaan sebagaimana para pekerja lainnya bekerja di perusahaan ini. Memang, banyak juga anak magang yang kompeten dan sopan sehingga para mentor di perusahaan ini dapat mengajarkan beberapa kompetensi baru dalam dunia kerja dengan baik. Namun tidak jarang juga kami menerima mahasiswa yang kurang sopan, bekerja seenaknya sendiri dan bolos untuk bertemu para mentor di kantor. Sebenarnya, bagi perusahaan sendiri hal ini tidak akan berakibat signifikan, toh yang butuh untuk memiliki surat keterangan praktek kerja sebenarnya adalah mahasiswanya sendiri, yang rugi pun mereka sendiri. Namun perlu diketahui bahwa kita juga harus tetap menggerakan roda bisnis perusahaan, mau tidak mau para user harus tetap fokus terhadap pekerjaannya sehingga untuk menghadapi hal-hal ini cukup mengganggu kesibukan mereka.
Sebagai HRD saya menyarankan kepada para leader di lembaga akademisi untuk dapat menyiapkan mental dan karakter para siswa dan mahasiswanya sebelum terjun ke dunia kerja. Jangan sampai pribadi yang 'manja' dan 'sulit diatur' masih terbawa ke lingkungan kerja. Apabila sudah berada di lingkungan kerja yang sebenarnya, hal ini akan sangat mengganggu pekerja tersebut untuk survive berada di dalam perusahaan.
Selain itu, konsep moral antara lain sopan santun juga sangat penting ditumbuhkan pada karakter siswa dan mahasiswa jaman sekarang. Saya sangat sering menerima permintaan magang atau lamaran kerja melalui e-mail pribadi sementara saya tidak tahu siapa orang tersebut. Saya juga tidak mengetahui dari mana orang tersebut mendapatkan e-mail saya. Hal ini menurut saya sangat tidak layak dilakukan karena e-mail, Whatsapp, Twitter, atau platform social media lainnya, merupakan bentuk lain dari 'alamat rumah' yang pada zaman sekarang lebih mudah tersebar informasinya. Hal ini memang sangat rentan terjadi pada mahasiswa yang notabene sangat erat dengan teknologi pada masa kini, atau yang kita sering sebut dengan millenial. Sebaiknya para mahasiswa mengetahui bahwa melakukan permintaan secara 'personal' melaui sosial media untuk masuk ke dalam perusahaan yang notabene memiliki prosedur resmi dalam proses perekrutan magang/ kerja praktek adalah hal yang tidak benar. Alangkah baiknya kalau mereka mengirimkan proposal yang sudah ditandatangani secara resmi oleh kampusnya ke alamat perusahaan. Atau kalau memang ada prosedur resmi yang sah misalnya melalui perekrutan online, hal ini juga bisa dilakukan. Maka dari itu ini juga merupakan masukan saran bagi perusahaan untuk dapat memperbaiki sistem perekrutan untuk dapat meminimaliasi perilaku-perilaku yang kurang profesional dalam proses masuk ke perusahaan.
Pendidikan moral dan karakter yang baik tentu tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa yang akan masuk ke dunia kerja, namun juga akan sangat bemanfaat di setiap aspek kehidupan.