Blog ini berisi tulisan dan artikel menarik seputar Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Psikologi serta Dunia Kerja.
Mari berbagi ilmu dan pengalaman anda di sini!

Sunday, November 1, 2015

Siapa bilang Orang-orang introvert tidak bisa menjadi pemimpin?

Disadur dari Psychology Today,  penelitian memang menjelaskan hubungan yang sangat erat antara kepribadian orang yang ekstrovert dengan kemampuan kepemimpinan. Di dalam situasi di mana dibutuhkan seorang pemimpin untuk dipilih, orang-orang ekstrovert memang memiliki peluang besar untuk dipilih menjadi pemimpin. Dalam situasi tersebut orang-orang ekstrovert dinilai sebagai orang yang bisa banyak berbicara di kelompoknya. Jadi, orang-orang tersebut cenderung lebih dipilih untuk menempati posisi pimpinan, hal ini banyak disebut dengan 'pemimpin darurat'.



Dalam penelitian yang lain juga ditemukan hubungan (meskipun lemah) antara orang-orang ekstrovert dengan efektivitas kepemimpinan. Hal ini menegaskan lagi bahwa orang-orang ekstrovert memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin, tapi apakah hal ini menjadikan para introvert tidak bisa memimpin? Tentu saja tidak!

Banyak pimpinan yang sukses ternyata seorang introvert, sebut saja Abrahan Lincoln, Gandhi, dan pada bisnis ada Bill Gates dan Warren Buffett. Jadi, sebenarnya apa faktor utama pada kepribadian yang dimiliki oleh orang ekstrovert maupun introvert agar dapat menjadi pemimpin yang efektif?

Kemampuan Interpersonal dan Kemampuan Sosial
Beberapa penelitan membuktikan bahwa elemen utama dari efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan interpersonal yang baik dan kemampuan sosial yang baik. Namun tidak semua orang yang memiliki kepribadian interpersonal dapat berhasil dalam menjadi pemimpin apabila ia tidak memiliki kemampuan sosial yang baik. Kemampuan sosial meliputi bagaimana ia dapat memahami kebutuhan orang lain, bagaimana ia bisa mengembangkan bawahannya untuk mengikuti arahan dia, dan bagaimana bawahannya dapat menjadi lebih baik karenanya Jadi, keterampilan sosial adalah faktor mutlak penentu bagaimana ia akan sukses menjadi seorang pemimpin.

Kita tahu bahwa kita lebih menyenangi orang yang terlihat mudah bergaul, dapat berbicara dengan baik di depan orang banyak, dan terlihat seperti 'pemimpin' biasanya. Hal tersebut memang terlihat di sebagian besar ekstrovert dari pada introvert. Namun kunci dari keberhasilan menjadi seorang pemimpin dilihat dari bagaimana ia dapat mengembangkan kemampuan bawahannya, dan bagaimana ia dapat mengembangkan hubungan yang baik dengan orang lain. Apabila anda memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan individu lain, tidak peduli ekstrovert atau introvert, anda berpeluang untuk menjadi pemimpin yang baik. 

2 comments:

  1. Terkadang seorang introvert kurang di beri ruang khusus oleh orang di sekitarnya. Justru dari kalangan para Xtrovert hanya ingin menuntut orang yang memiliki kepribadian Introvert untuk supaya bisa menyesuaikan kepada orang Xtrovert. Kalau tidak bisa, orang Introvert tersebut malah di jauhkan atau di beri SHOCK THERAPHY dgn cara memberi tekanan mental kepada orang yg memiliki kepribadian Introvert. Agar mereka bisa menyesuaikan dgn lingkungan orang Xtrovert.
    Contoh kasus yg pernah terjadi :
    A: eh, kok lu jadi orang diem aja sih ? ansos lu ya ?
    B: ga, kok. cuma kurang suka bnyk omong aja :)

    otomatis si B jadi ngerasa tertekan, karna di anggap anti sosial. Padahal dia cuma kurang mau bnyk berbicara saja.

    Contoh lain :
    A: kita ada project menguntungkan nih, gimana ? ada yg tertarik ? (dan teman si A berseru, ingin ikut project tersebut). dan teman si A bertanya, "eh, si B ga di ajak tuh ?"
    kata si A: ga usah lah, dia kan orangnya jarang berbaur. pokoknya freak gitulah, masa diem aja.

    dari contoh di atas, menyatakan bahwa si A tidak mengajak si B hanya karna kepribadiannya tidak sama dengan si B. Oleh karna itu, banyak kalangan orang Introvert, kurang dapat ruang khusus untuk mengembangkan potensi/bakat mereka karna tidak memiliki kesempatan/ruang gerak. Apa si Introvert harus terus berusaha menjadi Ekstrovert ? Bukannya menjadi diri sendiri itu lebih baik ??? dan kalau di usahakan, tapi tidak bisa ? bagaimana ? apa harus menjadi TWICE PERSONALITY ? bahaya dong !!! sampai kapanpun, kalau orang introvert tidak bisa di kasih RESPECT, dunia ini akan di ambil oleh para kalangan Xtrovert. dan contoh paling kita lihat di sekitar kita adalah, BULLYING oleh para kalangan Xtrovert kepada para Introvert. karna mereka cuma merasa aneh, kalau melihat yg bukan seperti mereka pada umumnya. semoga penulis bisa membuat artikel tentang apa yg saya tulis ini. mohon penilaian/kritik & saran. Demi membangkitkan jiwa saling menghargai atas satu dengan yg lainnya. thx, GBu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelumnya terimakasih telah berkunjung ke blog kami dan memberikan komentar yang sangat menarik.

      Perlu diketahui bahwa kepribadian introvert berbeda dengan istilah 'ansos', freak, kurang mau berbicara, korban bullying dlsb. Introvert hanyalah jenis kepribadian dilihat dari kenyamanan orang tersebut untuk mengeksplorasi bagian dirinya : inner atau outer self nya.

      Orang introvert menyukai dan prefer untuk bergaul dengan inner-self nya, di mana ia akan merasa lebih nyaman untuk bergaul dengan hal-hal yang 'dekat' dengan dirinya, dan akan kesulitan apabila di situasi di mana dia harus memasuki lingkungan di luar ‘inner self’ nya.
      Kasus ekstrim introvert memang bisa mengarah kepada pribadi yang sangat pendiam, menyendiri, dan lain sebagainya. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua pribadi yang introvert demikian. Bisa saja seseorang yang ekstrovert namun memiliki permasalahan tertentu seperti depresi, stres dlsb menjadi menyendiri dan sangat sensitif bila didekati oleh orang lain. So we can’t judge a person by his/ her personality, we should learn more the story behind the person.

      Yang perlu diketahui bagi setiap orang adalah kemauan untuk mengembangkan diri secara sosial. Banyak pekerja/ karyawan yang notabene seorang introvert mampu mengembangkan kompetensinya dan dapat mengajarkan ilmunya kepada lingkungan, banyak leader/ manager yang notabene seorang introvert namun dapat memberikan advice dan decision making yang baik untuk subordinate nya. Itu semua memang butuh kemauan dan kemantapan diri yang baik. Setiap orang dapat menjadi pemimpin, baik itu introvert maupun extrovert selama ada kemauan dari dirinya.

      Delete